Page 7 - E-Magz_Ed07_2021
P. 7
sana. Namun apakah ketidaktahuan dan ketidakpastian
itu harus membuat kita takut? Tentu saja kita bisa takut,
ketakutan adalah sesuatu yang menunjukkan bahwa kita
hidup. Namun di tengah ketakutan tersebut, kita harus
tetap melangkah. Akan tetapi, saat langkah pun tak kuasa
untuk diambil, mungkin kita ingin sekali lagi mengingat
tujuan kita melangkah. Sebetulnya, apa yang membuat
kita bangun di pagi hari, menyiapkan sarapan, bahan ajar,
dan membuka gadget kita untuk bekerja? Apa pula yang
membuat kita tetap mau bekerja dalam segala situasi
dengan segala persoalannya, agar semua pekerjaan yang
kita lakukan tetap terlaksana dengan baik? Hal-hal yang
bisa saya pikirkan adalah: Tujuan, Dorongan Jiwa, Kehendak Sebelum kita membalik halamannya, mari kita lihat
Hati, Niatan, Karsa. dulu cerita yang sudah kita baca sejauh ini: Itenas telah
melaksanakan Wisuda online pertamanya, lalu setelah itu
Banyak orang saat ini terpaksa tetap keluar rumah dan ada Dies Natalis yang disiarkan secara live di kanal-kanal
bekerja dengan segala resikonya, ada pula yang terpaksa umum dan sosial media, acara puncak Dies Natalis berupa
tidak keluar rumah dan bekerja dari rumah dengan segala Video Mapping di Itenas pun ditayangkan secara online
persoalannya. Dalam mengambil kebijakan terhadap masa sehingga semua khalayak tetap bisa menikmati sajian
pandemi inipun institusi memberikan keluwesan terhadap memukau tersebut. Berbagai kebijakan telah diambil untuk
segala kemungkinan dan juga keadaan, karena di masa memberikan keringanan bagi berbagai kalangan selama
ini… semua hal bisa dikatakan tidak pasti. masa pandemi. Di antaranya Pedoman Pembelajaran Dalam
Jaringan, lalu kebijakan mengenai teknis Kerja Profesi,
Tapi seperti membaca sebuah cerita dalam buku, pada saat Tugas Akhir, dan teknis pengambilan data primer maupun
kita mengikuti kisahnya, terkadang kita bisa menebak apa sekunder. Kebijakan-kebijakan ini tentunya diambil setelah
yang akan terjadi di halaman selanjutnya, terkadang kita memikirkan hal terbaik bagi mahasiswa agar tetap dapat
benar-benar tidak bisa menebaknya, atau bahkan kita salah mendapatkan pembelajaran yang seharusnya namun tidak
menebak. Satu-satunya kepastian yang didapat adalah memberatkan. Beasiswa pun semakin banyak dikeluarkan,
setelah kita membalik halamannya. baik dari Itenas maupun institusi lain yang bekerja sama.
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh dosen-
dosen yang dinaungi oleh LPPM Itenas tetap berjalan baik
dan aktif memberikan kontribusi sesuai kepakaran dan
keahlian masing-masing dosen. Selain itu, selama masa
pandemi ini webinar yang diadakan oleh prodi-prodi di
Itenas semakin banyak dan meningkat jumlahnya, termasuk
juga Seminar Internasional ICGTD 2020 yang tetap
dijalankan dengan sangat baik walau mengubah teknisnya
menjadi online. Prestasi mahasiswa pun tetap meningkat
dan bermunculan setiap harinya. Banyak kegiatan, karya,
dan juga kinerja yang terus meningkat walau kita ada dalam
masa pandemi ini. Hal inilah yang membuktikan bahwa
Karsa dapat menjadi sumber api semangat yang mampu
membuat semua civitas akademika Itenas maju walau ada
dalam masa yang tidak menentu.
Lalu, bagaimana kita bisa tahu seperti apa kelanjutan dari
cerita ini? Satu-satunya cara adalah membalik halamannya.
Apakah yang ada di balik halaman sesuai dengan harapan
kita? Ataukah sesuatu yang tidak terduga? Apapun itu,
dengan adanya dorongan jiwa dan karsa, apapun yang ada
disana akan bisa kita lewati, bersama-sama
(Maugina/03 Maret 2021)
7