Page 3 - JABAR_20250620
P. 3

BIS NIS & FINAN CE








                                                                           3  JUMAT, 20 JUNI 2025
    Suku Bunga Kredit Mulai Turun










      X  X Mayoritas untuk Sektor-sektor

          Prioritas Bank Indonesia


      JAKARTA, TRIBUN  -  yaitu sektor Green relatif  laporan tersebut,
      Suku bunga kredit mulai  stabil. Di mana, per Mei   Dalam perspektif yang
      menunjukkan penurunan,  2025, suku bunga kredit  lebih panjang yaitu enam
      terlebih untuk sektor-sek-  untuk sektor tersebut ber-  bulan terakhir, BI menca-
      tor prioritas Bank Indonesia  ada di level 7,69 persen.  tat suku bunga kredit pada
      (BI). Penurunan tersebut   Di sisi lain, suku bunga  sektor prioritas KLM meng-
      terjadi ketika kualitas kre-  kredit untuk sektor-sektor  alami penurunan, meskipun
      dit di sektor tersebut yang  yang bukan prioritas KLM  menghadapi kenaikan risiko
      mengalami pemburukan.   tercatat masih mengalami  kredit. BI mengindikasikan
       Dalam hal ini, sektor-sek-  kenaikan. Pada April 2025,  tren penurunan tersebut di-
      tor yang dimaksud adalah  suku bunga kredit non-  karekanakan efektivitas kebi-
      sektor yang mendapatkan  KLM ada di level 10,62 per-  jakan KLM dalam mendorong
      kebijakan insentif likuiditas  sen dan sebulan berikutnya  penyaluran kredit pada sek-
      makroprudensial atau KLM.  naik jadi 10,68 persen.  tor-sektor prioritas, melalui
       BI mencatat sektor priori-  “Suku bunga kredit pada  pemberian insentif likuiditas.
      tas KLM yang mengalami pe-  mayoritas sektor prioritas   Total insentif KLM hing-
      nurunan suku bunga kredit  KLM tergolong lebih rendah  ga minggu kedua Juni
      di antaranya transportasi,  dari agregat industri,” tulis  2025 mencapai sebesar Rp
      pariwisata, ekonomi kreatif  BI dalam laporan asesmen  372 triliun, yang disalur-
      (TPEK), perdagangan, per-  transmisi suku bunga, Ka-  kan kepada kelompok bank
      tanian, industri pengolahan  mis (18/6).        BUMN sebesar Rp 164 trili-
      (PPIP), dan konstruksi yang   Untuk kualitas kredit, se-  un, bank BUSN sebesar Rp
      masing-masing menurun  luruh sektor KLM mencatat-  166,4 triliun, BPD sebesar
      sebesar 5 basis poin (bps), 2  kan penurunan kualitas kre-  Rp 36 triliun, dan KCBA
      bps dan 1 bps.          dit secara bulanan. Di mana,  sebesar Rp 5,6 triliun.
       Lebih rinci, suku bunga  kenaikan tertinggi ada di   “Kondisi ini juga menun-
      kredit untuk sektor TPEK  sektor green dan sektor kon-  jukkan bahwa insentif KLM                                                                            KONTAN/VATRISCHA PUTRI
      per  Mei 2025 ada  di level  struksi yang masing-masing  mendukung pembentukan
      8,38 persen. Di periode yang  naik 10 bps dan 7 bps.  suku bunga yang lebih ren-  KEBIJAKAN PEMERINTAH - Menteri Perdagangan Budi Santoso memberikan keterangan kepada media saat melakukan
      sama, suku bunga kredit un-  “Meskipun demikian,  dah, sehingga meningkat-   kunjungan kerja, di Jakarta, belum lama ini. Budi mengatakan pemerintah tidak memproses lebih lanjut rekomendasi Komite
      tuk sektor PPIP di level 9,28%  rasio NPL pada sektor pri-  kan daya saing bank dalam   Anti Dumping Indonesia (KADI) mengenai pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas impor benang filamen sintetis
      dan untuk sektor konstruksi  oritas KLM tergolong ren-  melakukan intermediasi   tertentu asal Cina. Menurut Budi, keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kondisi industri tekstil dan produk
      ada di level 7,14 persen.  dah karena di bawah batas  kepada dunia usaha,” kata   tekstil nasional secara menyeluruh.
       Sektor prioritas lainnya  prudensial 5 persen,” tulis  BI.(kontan.co.id)


                                     Ekspor Jawa Barat Melambat di Awal Tahun


          z Terdampak Situasi Global yang Semakin Tidak Pasti


                                                triwulan pertama 2025 melambat, ter-  tri cenderung menunggu (wait and see)  modal besar untuk hilirisasi berbasis  produksi yang masih kecil.
                                                utama di sektor industri pengolahan  terhadap kepastian tarif baru dari Ame-  sumber daya lokal,” ujar Nining.  “Saat ada buyer tertarik kopi Priang-
                                                seperti tekstil dan produk tekstil (TPT),  rika Serikat. Nining mengatakansektor   Nining juga menyebut potensi ekspor  an, mereka tanya bisa nggak suplai
                                                elektronik, alas kaki, dan karet. Indus-  tekstil menjadi salah satu yang paling  produk agrikultur dan maritim seperti  puluhan kontainer per bulan. Tapi tak
         Ketidakpastian perekonomi-             tri-industri tersebut banyak terkonsen-  terdampak kondisi tersebut.  kopi, teh, kelapa, perikanan, dan garam  satu pun petani sanggup karena tidak
                                                                                                                                                   ada sistem resi gudang dan koordinasi
                                                                                   “Sebelum ada kebijakan baru, tarif  yang belum tergarap maksimal. Masa-
         an global masih tetap tinggi,          trasi di Bekasi, Karawang, dan Subang.  masuk produk tekstil kita berkisar 5-10  lah utamanya adalah ketiadaan sistem  rantai pasok yang terbangun,” kata Ni-
                                                  Meski begitu, kata Muslimin, ada op-
        walaupun agak sedikit meren-            timisme terhadap perbaikan ekspor di  persen. Jika ditambah 10 persen lagi,  rantai pasok yang terstruktur dan skala  ning.(putri puspita)
                                                triwulan kedua, seiring strategi front  bisa menjadi 15-20 persen, bahkan
       dah. Dunia tidak baik-baik saja.         loading yang dilakukan eksportir untuk  bisa mencapai 47 persenkalau kebi-
        Ketidakpastian perekonomian             mengantisipasi kenaikan tarif di Ame-  jakan tarif penuh diberlakukan. Ini je-
                                                rika Serikat. “Ekspor ke AS dipercepat  las menekan daya saing produk kita,”
      global masih tetap tinggi, walau-         sebelum tarif benar-benar diberlaku-  ujar Nining.
                                                kan. Kebijakan front loading ini mulai
                                                                                   Nining menyoroti pentingnya stra-
         pun agak sedikit merendah.             terlihat sejak penangguhan tarif diber-  tegi jangka panjang berbasis hilirisasi
                                                lakukan pada April lalu,” katanya.  industri untuk memperkuat ketahan-
                  MUSLIMIN ANWAR                  Kepala Dinas Perindustrian dan Per-  an ekspor. Ia mencontohkan peluang
       DEPUTI KEPALA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA JAWA BARAT  dagangan Provinsi Jawa Barat Nining  besar Jawa Barat dalam industri ken-
                                                Yulistiani  mengatakan  ekspor  Jawa  daraan listrik (EV), meski tidak memi-
      BANDUNG, TRIBUN - Kinerja ekspor Jawa Barat   Barat tahun 2024 mencapai 37 miliar  liki tambang nikel atau bauksit.
      pada awal 2025 menunjukkan perlambatan yang   dolar AS dengan surplus 26 miliar dolar   Menurutnya, Jawa Barat telah
      cukup signifikan. Faktor global seperti ketegangan   AS. Amerika Serikat, ujar Nining, men-  menjadi destinasi utama pertumbuh-
      geopolitik dan kebijakan tarif Amerika Serikat turut   jadi negara tujuan ekspor terbesar Jawa  an industri EV, baik dari sisi produksi
      mempengaruhi tren penurunan ekspor daerah.   Barat, mencapai lebih dari 18 persen  baterai maupun kendaraan. “Keung-
       Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank   dari total ekspor.          gulan Jawa Barat adalah pada kesi-
      Indonesia terus menyusun langkah strategis untuk   Namun memasuki 2025, perlambat-  apan ekosistem industri dan letak ge-
      merespons kondisi ini.                    an mulai terasa karena pelaku indus-  ografis yang strategis. Ini bisa menjadi
       Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia
      Jawa Barat Muslimin Anwar mengatakan perlam-
      batan ekspor tak bisa dilepaskan dari situasi global
      yang semakin tidak menentu. Menurut Muslimin,
      ada dua faktor utama yang menekan pertumbuhan
      ekonomi dunia, yaitu negosiasi tarif resiprokal oleh
      Amerika Serikat dan konflik geopolitik di Timur Te-
      ngah, khususnya di Gaza.
       “Dunia tidak baik-baik saja. Ketidakpastian pere-
      konomian global masih tetap tinggi, walaupun agak
      sedikit merendah. Yang pertama adalah dinamika
      negosiasi tarif resiprokal yang terus jadi tantangan.
      Dan yang kedua adalah ketegangan di Timur Tengah
      yang terus eskalasi, menguncak dan meluas, tidak
      hanya di Gaza, tapi juga sudah merembet ke Yaman
      dan Iran,” ujar Muslimin secara virtual, Kamis (19/6).
       Muslimin mengatakan ketegangan di Gaza men-
      jadi simbol dari ketidakpastian geopolitik yang
      membayangi stabilitas ekonomi dunia, termasuk
      Indonesia. Kondisi ini, kata Muslimin. berpengaruh
      besar pada jalur perdagangan dan keuangan global.
       “Hal ini harus kita waspadai karena berdampak
      langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Negara-
      negara utama seperti Amerika Serikat, Eropa, Je-
      pang hingga Tiongkok mengalami perlambatan. Pa-
      dahal Tiongkok adalah mitra ekspor penting Jawa
      Barat,” kata Muslimin.
       Muslimin mengatakan ekspor Jawa Barat pada
   1   2   3   4   5   6   7   8