Page 2 - Waluyo
P. 2
Orasi Ilmiah Guru Besar Itenas
Peranan Sistem Tegangan Tinggi, Otomasi dan Smart
Grid dalam Meminimalisasi Rugi dan Meningkatkan
Penghematan Energi Listrik
Waluyo
Program Studi Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Bandung
disampaikan dalam Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar ITENAS (30 November 2023)
Sampai detik ini energi listrik masih sangat diperlukan, bahkan kebutuhannya
semakin bertambah. Sistem kelistrikan mempunyai kelas tegangan nominal
bervariasi. Kelas tegangan listrik umumnya diklasifikasikan menjadi tegangan
sangat rendah (VLV=very low voltage), tegangan rendah (LV=low voltage),
tegangan menengah (MV=medium voltage), tegangan tinggi (HV=high
voltage), tegangan ekstra tinggi (EHV=extra high voltage), dan tegangan ultra
tinggi (UHV=ultra high voltage). Biasanya tegangan sangat rendah sampai 50
V, tegangan rendah di atas 50 V sampai di bawah 1000 V, tegangan menengah
dari 1 kV sampai 35 kV, tegangan tinggi biasanya mengacu pada nilai nominal
di atas 35 kV sampai 200 kV, tegangan ekstra tinggi merujuk di atas 200
kV hingga 500 kV, dan tegangan ultra tinggi di atas 500 kV. Secara umum,
sistem tenaga listrik terdiri dari sejumlah besar generator, transformator step-
up atau step-down, dan beban listrik domestik, fasilitas umum, komersial,
dan industri, yang dihubungkan bersama melalui jaringan saluran transmisi
udara (overhead) dan kabel bawah tanah. Gambar 1 merupakan diagram
umum sistem kelistrikan di mana terdiri dari sub-sistem pembangkitan,
gardu induk step-up, saluran transmisi (HV, EHV, UHV), gardu induk step-
down, pelanggan tegangan tinggi, menengah dan rendah (HV, MV dan LV).
Gambar 1. Diagram umum sistem kelistrikan
1