Karya Tulis Ilmiah

Institut Teknologi Nasional - Bandung

KONSEP TERAPAN ERGOKULTUR SUNDA PADA DESAIN SARANA NIAGA BERSEPEDAMOTOR UNTUK PEDAGANG KULINER KELILING DI KOTA BANDUNG

ABSTRAK

Bisnis makanan cepat saji berkembang pesat di Bandung. Dimulai oleh kegiatan delivery order dari perusahaan makanan cepat saji multinasional. Makanan yang dipesan, diantarkan ke seluruh pelosok kota. Lain dengan konsep pesan-antar global, penjual makanan cepat saji lokal, mengggunakan moda transportasi beroda untuk menjangkau domisili konsumen, yaitu: gerobak, sepeda, sepedamotor, triseda, dan mobil. Penggunaan jenis transportasi, disesuaikan dengan area jelajah, durasi kerja, batasan berat, volume, dan jenis kuliner. Fenomena bisnis ini telah menjadi ikon budaya urban di Kota Bandung, yang menunjang city branding Kota Bandung sebagai kota wisata kuliner terkemuka di Indonesia. Tinjauan terhadap kegiatan bisnis ini, menunjukkan adanya permasalahan serius, yaitu seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal dan kecelakaan yang melibatkan masyarakat di sekitarnya. Banyak pedagang menggunakan sarana dagang dan jenis sepedamotor apa adanya, seakan tidak mempertimbangkan faktor keselamatan kerja, kenyamanan, kebersihan dan kesehatan. Masalah yang ada merupakan suatu permasalahan ergonomi dan budaya. Dengan pendekatan kajian ergonomi dan budaya (ergonomi kultural; ergoculture), diperoleh peluang untuk menunjukkan solusi melalui desain produk, melalui desain fasilitas dagang makanan cepat saji yang sesuai dengan konsep budaya kuliner Sunda. Implementasi kearifan lokal Sunda diperoleh dari budaya tradisi kirim-antar kuliner dengan mempergunakan ‘tetenong’ yang memiliki aturan adat yang sangat ergonomis.

Dibuat oleh : Edi Setiadi Putra  edsetia@itenas.ac.
E-mail: edsetia@itenas.ac.
Kata kunci :  Ergonomi, Budaya Sunda, Ergokultur, Kuliner

KONSEP TERAPAN ERGOKULTUR SUNDA PADA DESAIN SARANA NIAGA BERSEPEDAMOTOR UNTUK PEDAGANG KULINER KELILING DI KOTA BANDUNG