Karya Tulis Ilmiah

Institut Teknologi Nasional - Bandung

Perancangan Diversifikasi Produk Berbasis Tenun Songket Khas Nagari Halaban Kab. Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatera Barat

ABSTRAK

Program OVOP (One Village One Product) di Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi Sumatera Barat, salah satunya adalah sentra tenun songket Nagari Halaban. Budaya membuat kain tenun songket di nagari Halaban merupakan perintah adat, dimana setiap wanita memiliki kewajiban untuk mahir membuat kain songket dengan mempergunakan alat tenun tradisional (ATBM: Alat tenun bukan mesin).
Visualisasi ‘tambo’ tatanan adat Minangkabau terdapat pada ragam hias khas songket Nagari Halaban. Konsep adat dapat lestari hingga masa kini, yang berhadapan dengan tantangan global, dimana potensi daerah perlu dikembangkan agar maju dan lestari memperkuat nuansa globalisasi, dimana unsur lokal menjadi kemajuan global. Kejenuhan pasar dan kelesuan berkarya yang dirasakan perajin, terjadi karena terdapat banyak permintaan pasar dunia yang mengharapkan produk-produk baru yang memiliki manfaat lebih luas.
Diversifikasi produk yang dapat dilakukan dengan menggunakan bahan dasar tenun songket terjadi sangat antusias, dimana potensi kreatif perajin tradisional mampu memproduksi berbagai produk fungsional dengan nilai budaya Minang yang kuat terkandung didalamnya. Produk-produk kreatif berbahan dasar tenun songket Halaban merupakan potensi OVOP yang dapat menjadi pusat perkembangan budaya Minang untuk dunia.

Dibuat oleh : Edi Setiadi Putra
E-mail: edsetia@itenas.ac.
Kata kunci :  Minang, Songket, OVOP, Desain Produk Kreatif

Keterangan : Karya Ilmiah ini  merupakan Laporan Penelitian

Perancangan Diversifikasi Produk Berbasis Tenun Songket Khas Nagari Halaban Kab. Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatera Barat