Karya Tulis Ilmiah

Institut Teknologi Nasional - Bandung

Peran Jaringan Energi Kelistrikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dalam Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan

ABSTRAK

Perkembangan kawasan perkotaan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, di mana proses menjadi perkotaan dapat terjadi di sekitar suatu kota, di kawasan perkotaan metropolitan, hingga kawasan perkotaan megapolitan. Perkembangan kawasan perkotaan tersebut akan meningkatkan aktivitas ekonomi dan sosial yang harus berlandaskan pada pembangunan berkelanjutan, yaitu proses pembangunannya berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” (Bruntland Report PBB, 1987), dengan tiga pilar utamanya : pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Permintaan akan infrastruktur meningkat sesuai dengan peningkatan harapan masyarakat akan peningkatan standar hidup dan pelayanan publik (Hudson,1997). Hal ini sejalan dengan perkembangan perkotaan, dengan meningkatnya populasi, akan meningkatkan pula permintaan akan infrastruktur. Queiroz dalam studi World Bank (pada Hudson, 1997) menunjukkan hubungan erat antara pembangunan ekonomi dengan pembangunan infrastruktur khususnya jalan. Infrastruktur energi kelistrikan juga akan mendukung keberlanjutan pembangunan perkotaan dan menjawab kebutuhan masyarakat atas kualitas hidup yang lebih baik.

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang merupakan bagian infrastruktur energi kelistrikan, berfungsi menghubungkan sumber energi dengan penggunanya terutama di kawasan perkotaan. Infrastruktur ini akan menjadi pendukung sistem ekonomi dan sistem sosial (Grigg, 1998). SUTET dalam kerangka pembangunan berkelanjutan seringkali dilihat pilar ekonomi dan sosial, karena kemampuannya mendukung kegiatan tersebut sebagai infrastruktur vital dan strategis. Hal ini ditegaskan dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, di mana SUTET ditetapkan sebagai jaringan prasarana utama dan sistem primer yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah NKRI (Penjelasan Pasal 20). Namun seringkali terjadi konflik pemanfaatan ruang antara keberadaan SUTET pemanfaatan ruang di sekitarnya. Hasil pengamatan pada tahun 2007 di 21 titik pengamatan lokasi SUTET di Pulau Jawa menunjukkan
keberadaan SUTET di kawasan perkotaan menimbulkan konflik yang makin beragam seiring beragamnya penggunaan lahan di kawasan perkotaan, namun pemahaman dan penerimaan masyarakatnya makin tinggi pula. Di kawasan perdesaan dan kawasan peralihan, konflik makin tinggi, dengan kondisi masyarakat yang berpendapatan rendah, menjadikan SUTET salah satu sumber konflik. Seringkali keluhan bersifat non ruang menguat, mengiringi nilai lahan di sekitar lingkungan SUTET yang menurun atau sulit naik.

Keberadaan SUTET dalam ruang, berdasarkan kajian dampak dan pola hubungan positif, negatif, dan netral antara SUTET dan guna lahan di sekitarnya, secara makro (skala perkotaan) adalah SUTET berperan untuk menghubungkan antara sumber ke kawasan-kawasan andalan dan kawasan strategis nasional, di mana penempatannya harus dapat diamankan, dan sebaliknya dapat mendukung rencana pola dan struktur ruang kawasan perkotaan yang akan dilayaninya. Dalam lingkup mikro, keberadaan SUTET dilihat terhadap penggunaan lahan di sekitarnya, di mana penggunaan lahan, bangunan, pohon, dan kegiatan di sekitarnya dapat mengamankan keberadaan SUTET dan SUTET ditempatkan pada guna lahan yang perlu dikonservasi. Peran SUTET yang mampu pula menjaga keberadaan ruang untuk konservasi dan dibatasi perkembangannya, mendukung pilar ketiga dari pembangunan keberlanjutan, yaitu keberlanjutan lingkungan di kawasan perkotaan.

 

Di buat oleh: Ira Irawati (ira_irawati@itenas.ac.id), Hadi Nur Cahyo, I Wayan Retnara, Guntur
Kata kunci : infrastruktur energi kelistrikan, pembangunan berkelanjutan, SUTET, penataan ruang
Keterangan: Prosiding, ISBN : 978-979-98808-2-6, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP – Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

 

Peran Jaringan Energi Kelistrikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dalam Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan