Page 23 - IMagz Ed. 02
P. 23
MENYAPA INDONESIA
MEMPERINGATI HARI HABITAT DUNIA
MELALUI AKSI BERSIH SERENTAK
INDONESIA 2018
Hari Senin pertama di bulan Oktober pada setiap Dalam rangka memperingati Hari Habitat
tahunnya diperingati sebagai Hari Habitat Dunia, Dunia tersebut, Gerakan Indonesia Bersih
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Perserikatan menyelenggarakan “Aksi Bersih Serentak
Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sidang Majelis Umum Indoenesia” pada 28 September sampai 3 Oktober
tahun 1985. Adapun tujuan dari diperingatinya Hari 2018 di 34 provinsi yang ada di Indonesia. Untuk
Habitat Dunia adalah untuk mengingatkan dunia Provinsi Jawa Barat, Yayasan Generasi Semangat
akan pentingnya pemenuhan kebutuhan perumahan Selalu Ikhlas (GSSI) terpilih sebagai koordinator
dan permukiman yang layak huni untuk semua dalam pelaksanaan kegiatan ini, serta berkolaborasi
lapisan masyarakat, dan meningkatnya tanggung dengan jurusan Teknik Lingkungan Itenas.
jawab bersama untuk masa depan habitat manusia Sebanyak kurang lebih 240 orang mahasiswa yang
yang lebih baik. berpartisipasi dibagi ke dalam 6 kelompok, di mana
setiap kelompok terdiri dari mahasiswa mata kuliah
Pada peringatan di tahun 2018, tema yang diangkat Pengelolaan Persampahan dan Desain Pengolahan
adalah Municipal Solid Waste Management, atau Akhir Sampah, serta didampingi oleh 1 orang
dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah alumni yang mengambil topik Tugas Akhir terkait
pengelolaan sampah perkotaan. Tentunya hal ini pengelolaan sampah.
menjadi menarik, karena bulan Oktober juga dikenal
sebagai Urban October di mana setiap tanggal 31 Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu pada
Oktober diperingati sebagai Hari Kota Dunia, yaitu tanggal 30 September, 1 Oktober, dan 3 Oktober
sebagai waktu untuk meningkatkan kepedulian, 2018. Adapun lokasi dilakukannya Aksi Bersih ini
mendorong peran serta, membangun pengetahuan, adalah permukiman di bantaran Sungai Cikapundung
dan melibatkan komunitas internasional dalam daerah Cihampelas, sepanjang jalan Cihampelas,
membangun perkotaan berkelanjutan. permukiman di daerah Cicaheum, Terminal Cicaheum
dan sekitarnya, permukiman di daerah Kiaracondong,
dan Pasar Kiaracondong. Setelah sampah-sampah
dari aksi bersih terkumpul, mahasiswa diminta
untuk mengukur massa sampah tersebut sesuai
jenisnya, yaitu plastik, nonplastik dapat didaur ulang
(recyclable), dan nonplastik tidak dapat didaur ulang
(non recyclable). Dalam pelaksanaannya, mahasiswa
juga melakukan pengukuran menggunakan metode
Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu menggunakan
kotak untuk mengukur massa dan volume sampah,
atau yang lebih sering dikenal dengan istilah box
sampling.
23