Page 6 - JABAR_20250707
P. 6

Leisure
                                                            Leisure
                                                            Leisure















                                                                                                      Halaman       10  SELASA, 26 MARET 2024
                                                                                                           Halaman 6  SENIN, 7 JULI 2025

                                                                                                      Halaman 10  SELASA, 26 MARET 2024
          Sangu Akeul Cigaleuh




         Menghargai Rasa dan Cinta





         Sederhana ala Majalengka































              DA aroma yang tak       Menurut Moza, semua bahan   masih mempertahankan teknik   kebersamaan yang jarang.   Di tengah arus modernisasi   yang pas untuk melepas rindu
              tergantikan dari dapur   berasal dari tanah Majalengka   tradisional. Nasi diolah menggu-  Harga makanan di sini me-  dan restoran cepat saji, Sangu   pada masakan rumahan khas
         A masa lalu: wangi hawu     sendiri, dari dapur para ibu, dari  nakan hawu dan seeng, bukan   mang bersahabat: mulai dari   Akeul Cigaleuh yang diperkuat   Majalengka.
         yang menyatu dengan harumnya  kebun, dari pasar rakyat. Dari   peralatan modern seperti rice   Rp8.000 untuk Pencok Katel,   30 karyawan itu berdiri sebagai   Menu favorit Wulan mencer-
         nasi pulen, gemeretak ulekan   seluruh sajian, Pencok Katel   cooker. Teknik memasak ini   sampai sekitar Rp 25.000-an   pengingat bahwa kekuatan ma-  minkan selera tradisional yang
         sambal katel, dan bisik-bisik   tetap jadi bintang. Terbuat dari   dikenal sebagai proses "diakeul",   untuk Cocobek Ikan. Dan yang   kanan bukan hanya pada rasa,   membumi: sayur asem, goreng   FOTO-FOTO  TRIBUN JABAR/PUTRI PUSPITA
         ibu yang sedang "ngakeul"  nasi   terung kecil yang dicampur sam-  yang menghasilkan nasi hangat,   lebih penting, tiap rupiah terba-  tapi juga cerita. Cerita tentang   ayam kampung, oncom, dan
         dengan telaten.             bal kacang dan sedikit perasan   pulen, dan penuh karakter.  yar lunas dengan pengalaman   kebiasaan, keluarga, tradisi,   tentu saja Pencok Katel. “Ka-
          Semua itu kini tak hanya   jeruk, rasanya mewakili kese-  "Inilah salah satu keunikan   makan yang membawa pulang   dan rasa hormat terhadap   telnya sekarang nggak terlalu
         hidup dalam ingatan--ia nyata   harian orang kampung: pedas,   kami. Rasanya jadi beda karena   ke dalam memori.  bahan lokal.              pedas. Dulu pedas sekali, tapi
         kembali di sebuah sudut Maja-  jujur, dan membumi.      cara masaknya pun mengikuti tra-  Sejak buka, Sangu Akeul   "Orang datang ke sini bukan   saya udah nggak kuat pedas.
         lengka, di rumah makan berna-  Tapi belakangan, ada satu   disi orang tua dulu,"  ujar Moza.  Cigaleuh telah menjadi magnet   cuma karena lapar, tapi karena   Sekarang pas, lambung aman,â€
         ma Sangu Akeul Cigaleuh.    menu baru yang ikut menyedot   Tradisi tak berhenti di dapur.   baru wisata kuliner Majalengka.   rindu. Rindu pada rasa yang   ucapnya.
          Warung ini bukan tempat    perhatian: Kembang Simet. "Ini   Pengunjung pun disambut de-  Banyak pengunjung datang dari   tidak bisa mereka temukan di   Ia memuji cita rasa yang
         makan biasa. Ia adalah rumah   bunga yang dulu sering dipakai   ngan brem kaca khas Bantrang-  Bandung, Jakarta, Cirebon, Ku-  tempat lain," ucap Moza.  konsisten dan harga yang tetap
         bagi rasa yang nyaris punah,   orang tua zaman dulu. Dina-  sana, tipis, rapuh, dan lumer   ningan, sampai Tasikmalaya.  Salah satu pengunjung setia   terjangkau. Bagi Wulan, Sangu
         dan jendela yang membuka    makan "simet" karena katanya   di lidah, serta segelas teh tawar   "Mereka penasaran karena   Sangu Akeul Cigaleuh adalah   Akeul bukan hanya tempat
         kembali kenangan tentang cara   mirip teksturnya sama belalang.   panas. Gratis. Bukan soal harga,  belum pernah dengar makanan   Wulan, warga Rajagaluh, yang   makan, tapi ruang yang menya-
         orang Majalengka menghargai   Sekarang justru banyak yang   tapi soal rasa dihargai.  seperti ini. Bahkan beberapa artis   kerap datang bersama keluarga   tukan keluarga lewat rasa yang
         makanan, yaitu sederhana, tapi   penasaran, sampai antrean   Ruang makannya luas,   juga pernah mampir setelah tam-  besarnya. "Saya sering ke sini   akrab dan menenangkan.
         penuh cinta.                nggak kebagian," ungkap Moza   terbuka, dan sejuk. Di akhir   pil di Majalengka,"  kata Moza.  sama keluarga, anak, ibu. Kalau   Sangu Akeul Cigaleuh terle-
          "Menu utama kami dari      sambil tersenyum.           pekan, warung ini bisa menam-  Menu yang dulu hanya hidup   Minggu suka padat, jadi pindah   tak di Jalan Letkol Abdul Gani,
         makanan khas Majalengka. Ada                            pung hingga 150 orang. Banyak   di meja makan rumah warga,   ke Sabtu,"  ujarnya sambil ter-  Kelurahan Majalengka Wetan,
         Pencok Katel, Oncom Cigaleuh,   Rasa yang Menyatu dengan   keluarga yang datang bersama:   kini tampil di hadapan pengun-  senyum.          Kecamatan Majalengka. Sekitar
         Tahu Samara Talaga, sampai   Tradisi                    dari kakek hingga cucu. Bukan   jung dari luar kota--dengan   Baginya, akhir pekan adalah   400 meter dari Alun-Alun
         Ampas Kecap,"  kata Manajer   Keunikan lainnya terletak   hanya karena lapar, tapi karena   wujud yang tetap sederhana,   momen berkumpul yang hangat,   Majalengka. Rumah makan
         Marketing, Moza Anggraini.  pada metode memasak yang    ingin menyatu dalam momen   tapi maknanya mendalam.     dan warung ini menjadi tempat   yang berdiri sejak 2023 ini
                                                                                                                                                     tidak menerima reservasi dan
                                                                                                                                                     buka setiap hari: pukul 10.00 -
                                                                                                                                                     21.00 WIB. (Adim Mubaroq)























                                                                                                                                                                                                FOTO-FOTO TRIBUN JABAR/EKI YULIANTO


























                                                                                                                                                           FOTO-FOTO  TRIBUN JABAR/ADIM MUBAROQ
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11