Page 5 - JABAR_20250503
P. 5
JABARREGION
5 SABTU, 3 MEI 2025
Bikin Resah Warga
Lima Debt Collector Digulung Polisi
di Purwakarta
PURWAKARTA, TRIBUN - kan respons cepat terhadap mencoba meresahkan ma-
Aksi nekat lima debt collector keluhan warga. Kami tidak syarakat. Polres Purwakar-
yang selama ini meresahkan akan membiarkan aksi-aksi ta berdiri di garda terdepan
warga akhirnya berakhir di premanisme berkeliaran dan memberantas premanisme,”
tangan jajaran Polres Purwa- menakut-nakuti masyara- kata Arwin.
karta. Satreskrim bergerak kat,” kata Kasat Reskrim Arwin juga menegaskan,
cepat dan tanpa kompromi AKP Muchammad Arwin pemberantasan premanisme
mengamankan para penagih Bachar kepada Tribun, adalah prioritas utama kepo-
utang di Kampung Cikopak, Jumat (2/5). lisian. Penegakan hukum tak
Kelurahan Mulyamekar, Aksi para debt collector ini akan pandang bulu terhadap
Kecamatan Babakancikao, bukan hanya sekadar mena- pelaku intimidasi di wilayah
Rabu (30/4). gih, namun disertai intimida- hukum Purwakarta.
Kelima pelaku, ma- si bahkan dugaan perampas- "Kami meminta masyara-
sing-masing berinisial JM an kendaraan secara paksa, kat berani melapor, Masih
(33), WK (40), AS (46), NB membuat warga ketakutan sering didapati, warga tidak
(42), dan ET (34), digelan- dan enggan melawan. berani melaporkan bila mere-
dang ke Mapolres Purwakar- Namun kini, harapan un- ka menjadi korban intimidasi
ta setelah laporan masyara- tuk hidup tenang kembali maupun pengambilan paksa.
kat dan viralnya aksi mere- muncul setelah polisi ber- Jangan ragu untuk melapor.
DOK.POLRES PURWAKARTA
ka di media sosial membuat tindak tegas. “Jangan takut Kami akan tindak tegas sega-
publik geram. untuk melapor, kami akan la bentuk aksi premanisme," DEBT COLLECTOR DITANGKAP - Debt collector berinisial JM, WK, AS, NB, dan ET (kiri) ditangkap jajaran Satreskrim Polres
“Penangkapan ini merupa- menindak siapa pun yang ujarnya. (deanza falevi) Purwakarta (kanan) di Desa Cikopak, Kecamatan Babakancikao, Rabu (30/4).
Dikepung Debu, Dinding Rumah Pun Retak Pasien BPJS Sulit Masuk
Warga Rancahilir Pamanukan Keluhkan Proyek Jalan Tol Patimban IGD di Sejumlah RS di
SUBANG, TRIBUN - Pem- na alat berat lewat tanggul, katan antara desa dan per- Rancahilir tidak terganggu. Karawang
bangunan Proyek Strategis jemuran kotor dan rumah usahaan, tapi faktanya se- “Proyek jangka panjang ini
Nasional (PSN) Tol Patimban pada retak. Dulu pernah sa- karang menggunakan jalan jangan sampai merugikan
mulai dikeluhkan warga, se- kit sekeluarga sesak napas,” desa, harusnya mengguna- warga, sudah banyak war- KARAWANG, TRIBUN - urjaya, Telukjambe Timur, sakit dengan alasan penuh.
lain suara bising warga juga kata wanita yang kerap dise- kan tanggul di Desa Mulya- ga yang sakit, bahkan kom- Sebulan terakhir sejum- Karawang kepada Tribun, "Semalam saya ke IGD dua
mengeluh debu beterbangan but Ami, Jumat (2/5). sari,” kata Komarudin. pensasi pun tidak merata lah warga Karawang yang Jumat (2/5). rumah sakit, ditolak karena
dari lalu-lalang kendaraan Senada juga dikatakan Ia mengatakan, jika me- dan tidak sebanding dengan menggunakan asuransi Bahkan, kata Rohendi, penuh," ujarnya.
proyek pengangkut material, Komarudin, seorang warga mang ada adendum, ia me- dampak yang dirasakan oleh BPJS Kesehatan mengeluh- secara terang-terangan Sementara itu Gelar war-
serta banyak rumah warga Rancahilir. Menurutnya, ter- nyayangkan kenapa tidak ada warga," katanya. kan sulitnya mendapatkan ada rumah sakit swas- ga Karangpawitan menga-
retak-retak dindingnya aki- kait alat berat sebelumnya sosialisasi terlebih dahulu Karena cukup merugikan, pelayanan dari Instalasi ta yang mengungkapkan ku harus mencari brangkar
bat getaran pemasangan sudah ada kesepakatan an- pada warga. "Jika ada sosiali- ia berharap berbagai dampak Gawat Darurat (IGD) di se- untuk mendapatkan pela- sendiri demi mendapatkan
tiang pancang atau paku tara pihak perusahaan dan sasi terlebih dahulu, mungkin negatif dari pengerjaan kon- luruh rumah sakit. yanan IGD menggunakan pelayanan di IGD RSUD
bumi. Kepala Desa Rancahilir, bah- tidak akan ada gejolak di ma- struksi tol ini dapat ditang- "Kemarin mencari ruang pembayaran secara priba- Karawang untuk orang
Salah seorang warga Suheni wa alat berat tidak menggu- syarakat," katanya. gulangi pihak yang berwe- IGD untuk orang tua saya. di."Ada yang nawarin teta- tuanya. "Saya membawa
(55) mengeluhkan satu kelu- nakan jalan desa melainkan Dampak tersebut tentu- nang khusunya Pemerintah Sudah lima rumah sakit pi pembayaran pribadi bu- ibu saya, tetapi IGD RSUD
arga pernah mengalami sesak menggunakan jalan inspeksi nya merugikan masyarakat, Desa Rancahilir. “Karena ini swasta maupun pemerintah kan menggunakan BPJS," penuh dan memang saya
napas akibat paparan debu, tanggul Sungai Cipunagara Komarudin berharap proyek proyek bukan jangka pendek, gak ada, alasannya penuh. katanya. lihat sangat penuh. Se-
belum lagi jemuran kerap ko- (Tanggul) di Desa Mulyasari jangka panjang ini sama-sama kami di sekelilingnya sangat Kemudian dapat IGD, ha- Yusuf warga Puseurjaya hingga saya meminta izin
tor dan tembok rumah retak. Kecamatan Pamanukan. tidak merugikan antara pihak merasakan dampak buruk,” nya saja ditawari ruang iso- juga mengaku harus kem- untuk membawa brangkar
“Debu bertebaran kare- “Sudah ada surat kesepa- perusahaan dan warga Desa ujarnya. (ahya nurdin) lasi. Baru bisa masuk rawat bali ke rumahnya setelah sendiri, Alhamdulillah da-
inap dua hari kemudian," membawa istrinya pulang pat izin," katanya. (cikwan
kata Rohendi warga Puse- karena penolakan rumah suwandi)
Niat Dijadikan Konten
Malah Masuk Bui
Tiga Geng Motor di Cirebon Gagal Gelar Tawuran
CIREBON, TRIBUN - Aksi bes Pol Sumarni membe- delapan remaja tersebut
tawuran yang diduga akan narkan penangkapan ter- mengaku berasal dari tiga
direkam dan dijadikan kon- sebut. Ia menyebutkan, kelompok berbeda, yaitu
ten media sosial berhasil penggagalan aksi tawuran Camp TEAM OGAH SADAR
digagalkan jajaran Polsek itu berawal dari laporan (TOS), BUARAN ENJOY, dan
Babakan Polresta Cirebon, masyarakat. DEANGRS_TIMUR02.
Kamis (1/5) dini hari. “Petugas Polsek Babakan Mereka bahkan sudah
Peristiwa itu terjadi se- langsung bergerak cepat merencanakan membawa
kitar pukul 01.10 di Jalan ke lokasi setelah mendapat senjata tajam seperti sabit,
Raya depan makam Desa laporan dari masyarakat celurit dan pedang untuk
Kudumulya, Kecamatan Ba- terkait sekelompok remaja aksi tersebut.“ Beruntung
TRIBUN JABAR/AHYA NURDIN
bakan, Kabupaten Cirebon. yang akan tawuran. Sesam- saat diamankan, belum ada
DIKEPUNG DEBU - Pembangunan Proyek Strategis Sebanyak delapan remaja painya di lokasi, para rema- senjata tajam yang ditemu-
Nasional (PSN) Tol Patimban mulai dikeluhkan warga, selain berhasil diamankan polisi ja sempat melarikan diri, kan. Kami juga mengaman-
suara bising warga juga mengeluh debu beterbangan dari saat tengah berkumpul dan tapi delapan orang berhasil kan lima unit sepeda motor
lalu-lalang kendaraan proyek pengangkut material, serta diduga bersiap untuk mela- diamankan,” ujar Sumarni, dan empat hape sebagai
banyak rumah warga retak-retak dindingnya akibat getaran kukan aksi tawuran. kemarin. barang bukti,” katanya. (eki
pemasangan tiang pancang atau paku bumi. Kapolresta Cirebon Kom- Dari hasil interogasi awal, yulianto)
Belajar yang Tertunda di Usia Tua
Cerita dari Sekolah Kampung Buat Lansia di Majalengka
EMBUN masih menempel di Halimin—seorang pegiat budaya Materi yang diajarkan pun
ujung dedaunan ketika satu per yang sejak lama gelisah melihat menyesuaikan dengan kehidup-
satu sosok renta mulai tam- warga lansia terpinggirkan dari an mereka: membaca, menulis,
pak di jalan tanah Kampung dunia pendidikan. “Saya tak berhitung, pengenalan kesehat-
Kaputren, Desa Putridalem, menyangka, sebanyak ini yang an, alam sekitar, hingga bahasa
Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten datang. Mereka datang sendiri, asing. Uniknya, para mantan
Majalengka. Jumat (2/5) pagi itu ingin belajar, ingin tahu,” kata TKW dilibatkan sebagai pengajar
bukan pagi biasa. Langkah-lang- Amin, Jumat (2/5). bahasa Arab, Mandarin, dan Ing-
kah kecil dengan irama pelan Puluhan lansia—mayoritas gris—menjadikan pengalaman
menyusuri pematang, mengena- berusia di atas 60 tahun—me- hidup sebagai jembatan penge-
kan pakaian yang tak seragam menuhi pelataran sekolah yang tahuan lintas generasi. “Biar
tapi penuh kesungguhan. berlantaikan tanah dan beratap- mereka tahu dunia itu luas, dan
Seorang kakek datang mema- kan seng. Tak ada papan tulis mereka tetap bisa mengenalnya
kai baju koko lusuh dan celana besar atau bangku modern, tapi meski dari sini,” ujarnya.
kain yang sudah mulai memudar ada semangat belajar yang me- Di antara wajah-wajah sepuh
warnanya. Di lehernya tergan- nular dari wajah-wajah tua yang yang memenuhi pelataran Se-
tung papan nama dari karton menolak menyerah.“Kami belum kolah Kampung, ada cerita-ceri-
bekas bertuliskan “Carti”—tanda terlambat,” ucap Yeyeng (73), sem- ta yang selama ini tersimpan
bahwa ia kini adalah murid. bari merapikan kerudung tuanya rapat dalam hati. Cerita tentang
Tak jauh darinya, nenek-nenek setelah sesi belajar berakhir. keinginan belajar yang tertunda, ADIM MUGNI
berkerudung sederhana tampak Sekolah Kampung lahir dari ke- tentang masa kecil yang harus
tersenyum malu-malu, meng- sadaran bahwa belajar adalah ke- dikorbankan demi membantu SEKOLAH LANSIA - Sekolah Kampung di Kampung Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh,
genggam buku tulis dan pulpen butuhan dasar, bukan milik usia orang tua, dan tentang mimpi Kabupaten Majalengka saat dibuka resmi bersamaan Hardiknas 2 Mei 2025.
sumbangan. muda semata. Di sini, tak ada yang akhirnya berani tumbuh di
Hari itu, mereka bukan datang kelas berdasarkan umur, tak ada usia senja. belajar,” katanya dengan mata ditanya tentang perasaannya. Rasanya muda lagi,” ucapnya.
untuk menghadiri hajatan atau nilai ujian yang menekan. Yang Carti (70), mengenakan daster berkaca. Ia mengaku, belajar membaca Sekolah ini diadakan hanya
menjemput cucu dari sekolah. ada adalah ruang untuk tumbuh batik dan kerudung ungu tua, “Sekarang, baru pegang buku membuatnya bisa lebih mandiri. sebulan sekali, setiap Jumat
Mereka datang sebagai pelajar, kembali—secara pengetahuan, adalah salah satu murid yang begini saja rasanya bangga Ia ingin suatu hari bisa memba- pagi di minggu pertama. Waktu
untuk menimba ilmu. Di bawah harga diri, dan relasi sosial. paling antusias hari itu. Ia sekali. Walau cuma belajar huruf ca tulisan di bungkus obat tanpa ini dipilih agar tidak bentrok
rumpun bambu yang rimbun, “Dulu mereka merasa malu datang lebih awal, membawa A sampai Z, saya senang sekali,” harus bertanya pada anaknya. dengan musim tanam atau
berdirilah bangunan sederhana: membicarakan pendidikan kare- tas plastik berisi buku tulis dan katanya. “Senang, betul-betul senang. pasar. Sambil membawa bekal
Sekolah Kampung. na tidak pernah merasakannya. pena.“Dulu saya cuma bisa lihat Sementara itu, Yeyeng (73)— Di rumah biasanya cuma duduk, dari rumah, para siswa duduk
Bukan sekolah formal, me- Sekarang, mereka dipanggil ‘mu- anak-anak sekolah dari kejauh- dengan tongkat kecil di tangan nonton TV, kadang ngobrol sama bersila di atas tikar anyaman
lainkan ruang belajar komuni- rid’, dan itu membuat mereka an. Saya bantu ibu jualan sejak dan papan nama di leher—ber- tetangga. Di sini, kami bisa bambu, menunggu giliran diajak
tas yang didirikan oleh Amin berdiri lebih tegak,” kata Amin. kecil, jadi tak pernah sempat kali-kali tersenyum setiap kali ketawa bareng, belajar bareng. membaca. (adim mugni)