Karya Tulis Ilmiah

Institut Teknologi Nasional - Bandung

Usulan Bobot Penilaian Kriteria Pemilihan Supplier Bahan Baku Iron Ore Pellet Dengan Menggunakan Metoda Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. KS)

ABSTRAK

Untuk mencari bahan baku iron ore pellet PT. KS melakukan kerja sama dengan supplier yang berasal dari luar negeri dan dibuat dalam bentuk kontrak kerja sama dengan supplier.  Perusahaan yang menyediakan bahan baku iron ore pellet untuk PT. KS yaitu PT. X dari Brazil, PT. Y dari Chili dan PT. Z dari Iran.
Proses pengambilan keputusan memilih supplier yang dianggap layak diambil dengan cara penentuan keputusannya diambil oleh salah satu pihak, yang dalam hal ini perusahaan diwakili oleh Direktur Produksi belum dapat dinilai sebagai keputusan yang tepat.  Karena proses pengambilan keputusannya belum bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan hasilnya pun belum tentu ekonomis, baik dalam hal biaya yang dikeluarkan maupun hasil yang akan didapat dari kontrak kerja sama tersebut.  Selama ini perusahaan hanya memfokuskan penilaian kinerja supplier hanya pada kriteria kualitas bahan baku.
Untuk dapat menstandarkan pemilihan supplier mana yang akan dijadikan prioritas, metoda Analytical Hierarchy Process  (AHP) dapat mengukur prioritas yang diutamakan dengan adanya multi kriteria pemilihan supplier.  Metoda AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Santy cocok untuk pengambilan keputusan yang melibatkan multi kriteria dan multi partisipan (Group Decision Making), membantu para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi permasalahan dan menentukan solusi yang diinginkan dengan menyusun masalah ke dalam suatu hirarki, sehingga masalah yang komplek dapat ditinjau dari sisi rinci dan terukur.  Penilaian didasarkan pada pengalaman, wawasan dan visi yang diwujudkan dalam bentuk persepsi dan intuisi dari pengambil keputusan.  Dari penilaian 4 kriteria utama, didapat bahwa kriteria kualitas memiliki bobot tertinggi yaitu ; 31,3 %  dan diikuti oleh harga, pelayanan dan pengiriman sebagai urutan kriteria penilaian berikutnya.  Dari keseluruah subkriteria, subkriteria kesesuaian spesifikasi memiliki bobot global penilaian tertinggi yang artinya kesesuaian spesifikasi menjadi prioritas utama dalam pemilihan supplier.  Subkriteria kemudahan dihubungi merupakan penilaian dengan bobot global terendah untuk pemilihan supplier.

 

Dibuat Oleh : Hari Adianto
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Nasional
Jl. PKH. Mustapa. No.23, Bandung – 40124
e-mail : hari@itenas.ac.id

Kata kunci : Analytical Hierarchy Process, prioritas, multi kriteria.
Keterangan : Seminar Nasional Teknik Industri – Waluyo Jatmiko 2010

 

Usulan Bobot Penilaian Kriteria Pemilihan Supplier Bahan Baku