Karya Tulis Ilmiah

Institut Teknologi Nasional - Bandung

Peningkatan Kualitas Benang TR7 dengan Menggunakan Metode Six Sigma

ABSTRAK

Benang TR7 jenis polyester-rayon merupakan salah satu benang yang diproduksi PT Tomembo Indonesia. Tingkat cacat yang tejadi di setiap tahap pembuatannya lebih dari 2%. tahap spinning memiliki cacat terbesar sekitar 12% dan tidak bisa dirework. Unutk memperkecil jumlah cacat tersebut digunakan metode Six Sigma, yang terdiri dari tahap define, measure, analyze, improve, dan control. pada tahap define diketahui bahwa jenis cacat pada proses pembuatan benang TR7 adalah neps, thin, dan thick. Pada tahap measure ditetapkan ketiga  cacat tersebut merupakan critical to quality. Tingkat Deffect per Million Opportunities aktual adalah 9,522 dengan nilai sigma sebesar 3,848. Pada tahap analyze diketahui tingkat kapabilitas proses belum baik atau kegagalan proses cukup tinggi. Untuk itu kemudian diidentifikasi faktor-faktor penyebab cacat benang TR7. Dari seluruh faktor cacat yang teridentifikasi ditentukan skala prioritas perbaikan berdasarkan nilai Risk Priority Number. hasilnya menunjukkan ada 6 faktor cacat yang diprioritaskan diperbaiki, yaitu apron rusak di cradle, traveller aus, top roller kotor/rusak di pasangan rol, apron rusak di bagian tarik, dan Metalic Card Clothing tidak rata (tumpul). Usulan tindakan perbaikannya (tahap improve) berupa perubahan lamanya pembersihan dan penggantian spare part mesin.Usulan tahap control berupa pembuatan Berita Acara untuk kegiatan tahap improve tersebut.

Dibuat oleh     : Hendang Setyo Rukmi, Abubakar, Pistono
E-mail               : hendang@itenas.ac.id
Kata kunci       : kualitas benang TR7, metode six sigma, diagram tulang ikan, FMEA
Keterangan     :  Karya Ilmiah ini  dimuat pada Prosidings Seminar Nasional Teknoin 2012, ISBN 978-979-969664-3-9

Peningkatan Kualitas Benang TR7 dengan Menggunakan Metode Six Sigma