Distilasi Kukus dengan Refluks untuk Peningkatan Kualitas Minyak Sereh Wangi
Senyawa utama yang terkandung dalam minyak sereh wangi adalah sitronelal dan geraniol yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang memiliki nilai yang tinggi. Syarat kadar sitronelal minyak sereh wangi mutu ekspor adalah minimal 35%-massa. Kadar sitronelal minyak sereh wangi hasil penyulingan biasanya di bawah standar ekspor. Penelitian ini mempelajari operasi distilasi kukus menggunakan refluks dalam kolom berungggun raschic ring skala laboratorium untuk meningkatkan kadar sitronelal. Tinggi unggun yang digunakan adalah 25 cm. Minyak sereh wangi yang akan didistilasi pada awalnya memiliki kadar
sitronelal 31,82%-massa. Variabel yang diamati yaitu rasio refluks, dan laju alir kukus. Distilasi dilakukan terhadap umpan dengan laju alir 1,28 mL/menit. Rasio refluks terhadap distilat yang digunakan adalah 4, 3 dan 2, sedangkan rentang laju alir kukus yang digunakan adalah 4,34 – 6,47 mL/menit. Hasil penelitian ini menunjukkan kecenderungan bahwa kadar sitronelal meningkat dengan peningkatan rasio refluks dan laju alir kukus. Distilasi dengan maupun tanpa refluks menghasilkan kadar sitronelal tertinggi pada laju alir kukus yang tertinggi (6,47mL/menit). Distilasi tanpa refluks meningkatkan kadar sitronelal hingga 43.25%-massa dan penggunaan refluks pada rasio refluks yang tertinggi meningkatkan kadar sitronelal hingga 55,11%-massa. Namun perolehan proses distilasi dengan refluks menurun menjadi 36.97% dari perolehan distilasi tanpa refluks, sebesar 85.87%. NTOL, HTOL dan Kxa pada distilasi dengan refluks dan
kadar sitronelal tertinggi adalah 3,09; 0,08 m dan 1,64.10 Kmol/m3.s.
Dibuat oleh : Dyah Setyo Pertiwi, Haryono dsp@itenas.ac.id
Kata kunci : distilasi kukus, minyak sereh wangi, refluks
Keterangan : Karya ilmiah ini dimuat pada prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan (ISSN: 1693-4393), Jurusan TK UPN Yogyakarta, 27-28 Januari 2004
Distilasi Kukus dengan Refluks untuk Peningkatan Kualitas Minyak Sereh Wangi