Doktor Baru Teknik Geodesi Itenas

http://lib.itenas.ac.id. Salah seorang dosen tetap Itenas di Jurusan Teknik Geodesi, yakni Dewi Kania Sari, belum lama ini berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Teknik Geodesi & Geomatika di Institut Teknologi Bandung. Ia berhasil mempertahankan disertasinya dan dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude pada sidang terbuka yang dilaksanakan pada tanggal 5 September 2010. Dr. Dewi Kania Sari menyelesaikan studinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Ishak Hanafiah Ismullah, DEA, Prof. Dr. Ir. Widyo Nugroho Sulasdi, dan Dr. Ir. Agung Budi Harto, MSc. Disertasi yang disusunnya berjudul, “ESTIMASI PRODUKTIVITAS AIR TANAMAN PADI SAWAH DI WILAYAH TROPIS BERBASIS KALENDER TANAM HETEROGEN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH”, dengan mengambil wilayah studi di Provinsi Jawa Barat bagian Utara yang dikenal sebagai daerah lumbung padi nasional.

Riset Dr. Dewi Kania Sari dilatarbelakangi oleh masalah pertambahan jumlah penduduk dunia yang pesat yang telah meningkatkan kebutuhan akan produksi pangan. Sementara itu, tekanan terhadap sumber daya air tawar semakin menguat. Dengan semakin meningkatnya kelangkaan air, maka air yang tersedia untuk sektor pertanian akan terus berkurang. Kondisi ini menimbulkan tantangan bagi sektor pertanian beririgasi untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui penggunaan air secara lebih efisien dan efektif. Salah satu strategi untuk meningkatkan produksi pangan dalam menghadapi peningkatan kelangkaan air adalah meningkatkan produktivitas air tanaman. Untuk mendukung pengelolaan sumber daya air yang efisien dan efektif diperlukan data dan informasi mengenai parameter-parameter produktivitas air tanaman pada area yang luas. Penginderaan jauh berbasis satelit berpotensi untuk mengkuantifikasi parameter-parameter produktivitas air tanaman tersebut secara spasial dan untuk area yang luas.
Dalam risetnya, Dr. Dewi Kania Sari berhasil mengembangkan metode untuk mengestimasi produktivitas air tanaman padi sawah di wilayah tropis berbasis kalender tanam yang heterogen dengan menggunakan data penginderaan jauh yang dikombinasikan dengan data cuaca hasil pengamatan lapangan. Metode tersebut dikembangkan melalui sintesis model SEBAL (Surface Energy Balance Algorithm on Land), model produktivitas hasil tanaman, dan model pendeteksian fenologi padi sawah. Metode baru pendeteksian fenologi padi sawah dikembangkan dalam riset ini untuk mendeteksi tanggal tanam dan tanggal panen padi sawah dengan menggunakan data berkala EVI (Enhanced Vegetation Index) dan LSWI (Land Surface Water Index) yang diturunkan dari citra satelit MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer). Sintesis metode deteksi fenologi padi sawah dengan metode SEBAL digunakan untuk mengestimasi konsumsi air tanaman/evapotranspirasi aktual musiman (satu periode masa tanam). Produktivitas hasil tanaman musiman diestimasi melalui sintesis antara metode deteksi fenologi padi sawah dengan metode estimasi produksi biomassa. Hasil-hasil estimasi evapotranspirasi aktual dan produktivitas hasil tanaman selanjutnya digunakan untuk mengestimasi produktivitas air tanaman padi sawah selama satu musim tanam. Hasil riset Dr. Dewi Kania Sari diharapkan dapat dimanfaatkan dalam mendukung program ketahanan pangan, khususnya budidaya tanaman padi yang merupakan bahan makanan pokok di Indonesia.

Dr. Dewi Kania Sari dilahirkan pada tanggal 7 September 1965 di Sumedang sebagai anak pertama dari pasangan Djadjam Udan Robi (alm.) dan Hj. A. Saribanon. Pendidikan dasar dan menengah diselesaikan di Bandung. Ia lulus dari SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1984. Ia memperoleh gelar Sarjana Teknik pada tahun 1984 dan gelar Magister Teknik pada tahun 1996 di Jurusan Teknik Geodesi FTSP Institut Teknologi Bandung. Sejak tahun 1989 hingga saat ini ia menjadi anggota staf pengajar tetap di Jurusan Teknik Geodesi FTSP Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung. Pada tahun 1989, Dr. Dewi Kania Sari menikah dengan Ir. Hary Nugroho, M.T.  yang juga dosen tetap di jurusan yang sama di Itenas. Keduanya  dianugerahi dua orang anak, yakni Nabila Prima Anugrah (20 tahun) yang kini kuliah S1 di Tokyo Jepang, dan Shafira Dwita Anugrah (13 tahun), yang masih duduk di kelas 1 SMP Salman Al Farisi, Bandung.

[Sumber: Buletin Itenas]