Page 34 - IMagz Ed. 03
P. 34

ORANGE NEWS






















          didampingi kedua orang tua. Mereka, selain menerima   Sebagian mahasiswa lainnya bertugas di dekorasi,
          piagam  penghargaan,  plakat dan  sebuah jam  tangan.   musik, arakan dengan segala  properti dan asesorinya.
          Pada wisuda kali ini,  ada 53  lulusan cumlaude  dari
          513 wisudawan. Tradisi ini tentu diketahui mahasiswa   Kesembilan, sebelum masuk ke ruang bersantap,
          dan  diharapkan  bisa memotivasi  untuk  memperoleh   para  orang tua  wisudawan akan dapat  melihat
          kelulusan dengan prediket terbaik  atau pujian.     pajangan  tugas  akhir anaknya.  Dipajang  secara rapi
                                                              layaknya pameran di ruang parkir yang sudah disulap
          Kelima, mereka yang menerima penghargaan cumlaude   mahasiswa menjadi ruang makan dengan hiasan
          itu terbagi dalam dua kategori, yaitu terbaik dan pujian.   tematik. Di ruang desain interior tema-nya Mesir.
          Guru  SMA/SMK/MA  wisudawan  kategori  terbaik
          diundang oleh Itenas untuk mendapatkan penghargaan.   Kesepuluh,  saat aku  menghadiri wisuda di  ITB,  aku
          Ini  mencitrakan  bahwa prediket  terbaik itu tidak   dibuat terkesan bagaimana Institut yang sarat dengan
          serta-merta. Ia juga lahir dari pendidikan sebelumnya.  teknologi  itu  sarat pula  dengan  seni.  Gedungnya saja
                                                              bernama Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Hal demikian
          Keenam,   saat   dinyatakan  nama    wisudawan      juga kulihat di  Itenas.  Gedungnya bernama Dayang
          yang  cumlaude,  di  tiga layar besar tampak foto   Sumbi;  nama tokoh dalam cerita  rakyat  Jawa Barat.
          wisudawan  dimaksud  yang  tidak sebagaimana foto
          kartu mahasiswa melainkan didisain mana suka        Kesebelas, dua kali aku menghadiri wisuda di Itenas. Dua
          disertai caption  lucu-lucu. Umumnya foto mereka    kali itu pula aku melihat bagaimana acara dilaksanakan
          seperti iklan produk tertentu  yang  diplesetkan.   tepat waktu. Tepat pukul 8 pagi. Dilaksanakan di sebuah
                                                              gedung serba guna yang menyerupai ballroom hotel. Kedap
          Ketujuh, begitu senat keluar dari  acara  wisuda,   cahaya. Kedap suara. Tak kudengar noise/gangguan suara.
          terdengarlah  riuh rendah suara nyanyian, yel-yel  bak
          demo  di luar ruang. Sepuluh  tahun  lalu, aku mengira   Tak ada maksud apa-apa postingan ini, kecuali sebuah
          memang ada demo karena mereka mengacung-acungkan    cerita di balik acara wisuda. Sebuah acara yang khidmat.
          poster. Poster itu bertulis nama wisudawan. Pengacung   Acara  yang menyebabkan banyak  mata  berkabut tapi
          poster adalah  liaisson officer (LO; penghubung). Adik   juga berseling tawa lepas. Aku selalu percaya, seni telah
          kelas wisudawan yang bertugas sebagai LO yang mencari   membuat hidup lebih berwarna dan tidak itu-itu saja.” --
          keluarga wisudawan dan akan menghantarkan orang tua
          wisudawan ke  ruang  jurusan untuk bersantap  (siang).


          Kedelapan, tak kalah  ramainya dengan pengacung
          poster  adalah  hingar-bingar arakan para wisudawan
          oleh yuniornya. Meriah. Dielu-elukan. Disambut Yel-
          yel  dengan lagu dan tarian  (kreasi) bagai pahlawan
          datang dari  medan juang. Aku sempat bertanya, dari
          mana biaya  untuk penyambutan itu? Ternyata  dari
          usaha para yunior,  di  antaranya jualan minuman
          dan makanan (kue). Ini  dilakukan oleh  mahasiswa
          yang bertugas di bidang  danus atau dana  usaha.


          34  ITENAS MAGAZINE • APRIL 2019
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39