Page 15 - IMagz Ed. 04
P. 15
Kebencanaan Kesehatan di Indonesia dan dimulai tanggal
tersebut sampai 19 April 2019 para peserta membuat esai
ide tentang teknologi seperti apa yang akan diperlombakan.
Pengumuman finalis diumumkan pada tanggal 21 April 2019
dan finalis akan melaksanakan perancangan dan presentasi
sistem yang mereka punya kepada dewan juri pada tanggal 27
– 28 April 2019 bertempat di ruang multimedia gedung CRCS
kampus Institut Teknologi Bandung.
Tiga orang mahasiswa Itenas Jurusan Teknik Elektro yaitu
Rizwan Sumarjani (Elektro 2015), Hazna Hanifa (Elektro 2013)
dan Ahyadi (Elektro 2017) yang terhimpun dalam organisasi
IEEE Student Branch Itenas memutuskan bekerjasama dan
membuat tim untuk mengikuti perlombaan tersebut. Tim Holo-
Sac inilah nama dari tim Itenas, Holo berasal dari Holocaust
yang artinya bencana dan Sac yang artinya kantung. Nama
tim ini diambil dari nama sistem yang mereka ajukan dalam
perlombaan yaitu Health Monitoring Sleeping Bag. Sleeping
Bag yang dirancang sedimikian rupa sehingga dapat
memonitoring temperatur, kelembaban, EKG dan kondisi
luka korban kemudian dihubungkan dengan komputer secara
wireless tanpa menggunakan koneksi internet public. Sistem ini
memungkinkan untuk menambah jumlah sleeping bag dengan
satu server komputer yang dimonitoring oleh tenaga medis.
Holo-Sac bertujuan untuk membantu tenaga medis yang
berada pada posko bencana, karena pada saat bencana sering
terjadi sekali bahwa tenaga medis tidak sebanding dengan
banyaknya korban yang berjatuhan. Tim Holo-Sac lolos menjadi
Finalis dan 12 tim lainnya yang berasal dari seluruh universitas
di Indonesia. Tim – tim tersebut melakukan perancangan
selama kurang lebih 12 jam di ruangan multimedia ITB. Setelah
proses perancangan berakhir ketiga belas tim akan saling
mempresentasikan masing – masing sistem yang mereka
ajukan kepada juri.
Juri sangat mengapresiasi terhadap masing – masing ide dari
para peserta, Holo-Sac menjadi salah satu sorotan karena
punya kelebihan yaitu wireless tanpa menghubungkan dengan
koneksi internet publik.
Salah satu juri berkomentar “Saya menggaris
bawahi, hal yang terbaik dalam sistem kalian
adalah tidak memerlukan koneksi publik.
Memang pada saat bencana terjadi, kita
tidak tahu bahwa kondisi koneksi internet
publik lancar atau tidak” ujar Dr. Tauhid.
Berkat ide dan karyanya, akhirnya Tim Holo-Sac menjadi Juara
2 pada Health Disasterhack a Hackathon Competition.
[Rizwan Sumarjani 11-2015-093]
15