Page 10 - IMagz Ed. 04
P. 10
Banjir di Jakarta Utara (Sumber: UPT Muara Angke)
Rumah asli telah tenggelam di Muara Angke, Jakarta Utara
Peninggian rumah dan ruko di Pluit dan R.E. Martadinata
Pesisir merupakan daerah peralihan antara daratan dan di permukiman nelayan Muara Angke, Jakarta Utara. Rumah
lautan, dipengaruhi oleh proses dan dinamika laut, asli yang dibangun pada tahun 1975-1988 telah tenggelam
seperti intrusi air laut dan pasang surut. Letaknya di tepi sekitar satu sampai dua meter dalam kurun waktu 30-40
laut menjadikan pesisir sebagai kawasan yang rentan tahun.
terhadap berbagai perubahan. Pesisir memiliki potensi
untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman, pusat Rumah asli telah tenggelam di Muara Angke, Jakarta Utara
perdagangan, perikanan, pelabuhan, dan pariwisata, tetapi Fenomena tenggelamnya bangunan ini juga terjadi di
di sisi lain memiliki kerentanan terhadap berbagai bencana. Muara Baru, Pluit, dan Kamal Muara, serta kawasan lain
di pesisir utara Jawa, seperti Tambak Lorok dan Tanah
Kawasan pesisir Jakarta merupakan kawasan rentan banjir Mas di Semarang Utara. Fenomena ini menjadi tantangan
sebagai bahaya laten yang sering terjadi. Banjir disebabkan dalam pembangunan kawasan permukiman di pesisir utara
oleh berbagai faktor, yaitu penurunan permukaan tanah, Jawa, khususnya Jakarta. Penurunan tanah dan ancaman
kenaikan muka air laut, tingginya curah hujan, pendangkalan banjir diantisipasi oleh masyarakat dengan meninggikan
muara sungai, dan runtuhnya tanggul laut. Penurunan bangunan. Meskipun demikian, respon mereka berbeda-
permukaan tanah disebabkan kawasan pesisir cenderung beda dalam meninggikan bangunan. Hal ini menyebabkan
padat penduduk akibat perkembangan aktivitas ekonomi. ketinggian bangunan dan desainnya sangat beragam.
Aktivitas manusia, beban bangunan, dan pengambilan air Aktivitas ini cenderung menghilangkan identitas kawasan
tanah dapat menyebabkan penurunan tanah semakin cepat. permukiman.
Permukaan tanah turun sekitar 1-15 cm per tahun di Jakarta
Utara. Pada sisi lain, permukaan air laut naik sekitar 1,45 Tantangan lain adalah tingkat sosial dan ekonomi masyarakat
cm per tahun akibat perubahan iklim global. Hal ini dapat yang berbeda-beda. Kemampuan mereka melakukan
menyebabkan fenomena banjir dan hilangnya daratan di renovasi menyebabkan rumah sangat beragam, dari rumah
kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. yang rendah sampai rumah yang tinggi. Masyarakat yang
miskin cenderung bermukim di rumah yang rendah dan
Penurunan tanah menyebabkan dampak lain, yaitu rumah- rentan banjir. Mereka mungkin akan pindah bila tidak mampu
rumah menjadi tenggelam akibat peninggian jalan berulang meninggikan kembali rumahnya. Sebaliknya, masyarakat
kali untuk menghindari banjir. Hal ini terjadi cukup signifikan yang mapan secara ekonomi mampu meninggikan rumah
10 ITENAS MAGAZINE • AGUSTUS 2019