Page 49 - E-Magz_Ed07_2021
P. 49
Sejak dilantik pada Awal tahun 2020, jajaran Wakil Rektor kesempatan pada mahasiswa untuk menyelesaikan
Itenas periode 2020-2025 telah menjalankan program- perkuliahannya dengan cara dilaksanakan di prodi sendiri
programnya dengan terstruktur dan penuh semangat walau atau di luar prodi. Hal ini bisa dilaksanakan kurang lebih 3
di tengah tantangan-tantangan besar yang sedang melanda. semester atau 60 sks. Misalnya dalam Itenas 20sks, dan 40
Untuk periode ini, tugas Wakil Rektor dibagi dalam 3 jabatan, sks lagi dilaksanakan di kampus lain, baik itu di Perguruan
diantaranya Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Tinggi, Industri, atau Badan Pemerintah. Selama 1 tahun ini,
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, dan Wakil Rektor Itenas sudah menjalankan perkuliahan antar prodi dalam
Bidang Perencanaan, Inovasi, dan Kerja Sama. Ketiga jabatan Itenas. Di luar Itenas pun sudah dilaksanakan, salah satunya
ini dipegang oleh dosen-dosen yang dipilih langsung oleh dengan Universitas Maranatha.
Rektor sesuai dengan kepakaran, pengalaman, dan keahlian
yang diperlukan di bidangnya. Untuk pembelajaran diluar perguruan tinggi, selama 2
semester ini ada Program Magang Bersertifikat, data
Selama satu tahun menjabat, banyak program dan kegiatan mahasiswa yang mengikuti ini sudah ada di BKA. Program
yang sudah dilaksanakan oleh para Wakil Rektor. Pada
kesempatan ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai
persona dan program mereka.
1. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan :
Tarsisius Kristyadi, S.T., M.T., Ph.D
Dosen yang lebih akrab dipanggil Pak Kris ini merupakan dosen
tetap di Jurusan Teknik Mesin Itenas. Lelaki kelahiran Klaten,
15 Agustus 1971 ini telah mendedikasikan dirinya selama 24
tahun di Itenas, diantaranya menjadi Kepala Laboratorium
Teknik Mesin (2008-2012), Ketua Jurusan Teknik Mesin (2012-
2016), Kepala LPPM Itenas (2016-2020), dan kini menjadi
Wakil Rektor Bid. Akademik dan Kemahasiswaan (2020-2025).
Salah satu program Pak Kris yang sedang dijalankan adalah
Program MBKM, yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka
yang merupakan program dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Dalam sesi wawancara yang diadakan redaksi,
Pak Kris berkesempatan membagi pengalamannya dalam
menjalankan program-program beliau sebagai Wakil Rektor.
“Apa kabar Pak Kris? Bagaimana kesan-kesannya selama
menjabat Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan?
Saya cukup merasakan perbedaan yang signifikan dari
jabatan sebelumnya sebagai Ketua LPPM. Saat di LPPM
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Tarsisius
kan yang ditangani penelitian dan PKM, banyak bertemu
Kristyadi, S.T., M.T., Ph.D
relasi dan keluar langsung ke lapangan. Sekarang berubah,
kebanyakan harus menangani permasalahan-permasalahan
yang berhubungan dengan administratif, dosen, mahasiswa, seperti ini memberikan pengalaman pada mahasiswa, dan
dan pembelajaran. Rasanya seperti 180 derajat saja. Terus walaupun mahasiswa melaksanakan pembelajaran diluar,
terang pada awalnya saya cukup kesulitan untuk beradaptasi, statusnya diakui, 6 bulan atau sama dengan 20 sks.
walaupun dulu sempat jadi Kajur di jurusan saya, tapi menjadi
Wakil Rektor tetap banyak yang harus saya pelajari lagi. Ke depannya kita sedang merencanakan pembelajaran
Namun lama-kelamaan mulai terbiasa dan bisa menjalaninya di Perguruan Tinggi yang lain lagi. Untuk saat ini ada 3
sampai saat ini. prodi di Itenas yang mendapat hibah MBKM, yaitu Teknik
Industri, Teknik Mesin, dan Informatika. Salah satu kewajiban
“Mengenai MBKM, seperti apa itu sebetulnya, dan penerima hibah ini adalah melaksanakan program MBKM
implementasinya bagaimana?” secara lebih luas sesuai dengan perjanjian hibah, dan saat
MBKM itu merupakan program sesuai keputusan ini sudah ada beberapa Perguruan Tinggi dan Industri yang
Kemendikbud dan Perguruan Tinggi wajib memfasilitasi. bekerjasama dengan Itenas.
Apa itu programnya? Itu adalah program yang memberi
49