Karya Tulis Ilmiah

Institut Teknologi Nasional - Bandung

Peningkatan Kualitas Baja Lembaran Dingin Dengan Metode Failure Mode and Effects Analysis

ABSTRAK

PT. Krakatau Steel menghasilkan produk baja lembaran dingin/cold rolled coil (CRC) dengan 14 jenis quality code. Produk CRC yang memiliki jumlah tonnage cacat terbesar pada periode Januari – September 2009 dengan nilai 21,68% adalah produk dengan quality code Commercial Quality Unannealing (CQUN). Jenis cacat yang sering terjadi adalah wavy edge. Untuk menganalisis penyebab cacat pada CQUN digunakan fishbone diagram dan untuk meminimumkan cacat yang terjadi digunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Faktor penyebab failure mode untuk defect wavy edge sebanyak empat belas permasalahan dengan nilai RPN tertinggi adalah thermal crown. Untuk melakukan analisis perbaikan terhadap penyebab failure mode dilakukan dengan menggunakan konsep pareto chart. Usulan perbaikan dilakukan hanya untuk 80% akar penyebab masalah. Perbaikan yang dilakukan meliputi perbaikan sistem pengaturan proses produksi, pergantian alat, dan pergantian standard. Perbaikan-perbaikan tersebut menurunkan nilai RPN secara signifikan dan diharapkan dapat mengurangi jumlah cacat yang terjadi.

Dibuat Oleh: Arie Desrianty, Hendro Prassetiyo, Raka Ananda Putra
E-mail: adesrianty@itenas.ac.id
Kata Kunci: defect, FMEA, RPN
Keterangan: Makalah ini dimuat dalam Prosiding “Seminar Nasional Teknik  TEKNOIN 2013: Menuju Kemandirian Teknologi Pertahanan Nasional; Universitas Islam Indonesia

Peningkatan Kualitas Baja Lembaran Dingin Dengan Metode Failure Mode and Effects Analysis