Page 5 - IMagz Ed. 02
P. 5
EDITORIAL
KOLABORASI SINERGIS MENUJU
MAKING INDONESIA 4.0
Pemerintah Indonesia siap mengimplementasikan Pada revolusi industri keempat, efisiensi mesin
revolusi industri 4.0 antara lain ditandai dengan dan manusia sudah mulai terkonektivitas dengan
telah disusunnya Making Indonesia 4.0 yang internet. Di era industri 4.0, yang dibicarakan adalah
merupakan peta jalan berisi strategi agar siap dan otomatisasi yang berbasis pada data dan internet.
mampu menghadapi dampak dari revolusi tersebut. Dengan demikian, kalau dahulu, di dalam manufaktur,
Berdasarkan peta jalan itu, lima sektor industri produsen dan konsumen terpisah, namun saat
yang akan menjadi pendorong dan percontohan ini memungkinkan adanya co-creation antara
dalam penerapan Industri 4.0. Lima sektor tersebut pembeli dan produsen yang dapat menumbuhkan
adalah industri makanan dan minuman, kimia, mikromanufaktur. Faktor inovasi menjadi penting
tekstil, elektronik, dan otomotif. Diyakini bahwa dalam rangka memaksimalkan nilai tambah pada
implementasi Industri 4.0 akan membawa beberapa setiap tahapan rantai industri, terutama ketika
perubahan paradigma, baik itu cara bekerja, proses saat ini, tingkat inovasi Indonesia masih berada
manufaktur, keterampilan sumber daya manusia pada level 0.3 persen, sedangkan agar bisa unggul
yang dibutuhkan, maupun cara konsumsi. dalam bersaing dibutuhkan tingkat inovasi 2 persen.
Menyikapi hal ini, tentunya perlu adanya kolaborasi
Revolusi industri pertama pada abad ke-18, sinergis antara pendidik, praktisi dan juga dunia
ditandai dengan penemuan mesin uap untuk upaya industri dalam Making Indonesia 4.0. Kolaborasi
peningkatkan produktivitas yang bernilai tambah ini—meski tetap selaras diarahkan pada optimalisasi
tinggi. Misalnya di Inggris, saat itu perusahaan aktivitas berbasis pada data dan internet—tetaplah
tenun menggunakan mesin uap untuk menghasilkan harus dapat mengupayakan untuk menghasilkan
produk tekstil. Pada revolusi industri kedua pada inovasi yang sanggup memertahankan aspek
tahun 1900-an ditandai dengan ditemukannya tenaga humanity. ***
listrik. Pada fase ekonomi ini, beberapa industri di
Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup
signfikan, seperti sektor agro dan pertambangan.
Revolusi yang kedua ini terkait dengan teknologi di
lini produksi. Kemudian, di era revolusi industri ketiga,
saat otomatisasi dilakukan pada 1970 atau 1990-an
hingga saat ini karena sebagian masih berjalan. Pada
saat revolusi industri ketiga, penyerapan tenaga kerja
masing-masing di industri sudah berbeda, antara lain
ada kelompok industri labour intensive.
Foto facade dan digital imaging :
BHAKTI HERDIANTO, A.Md
5