Page 3 - Etih_Hartati
P. 3
Orasi Ilmiah Guru Besar Itenas
Dari Pengolahan Limbah Cair Menuju Pemulihan
Sumber Daya sebagai Upaya Mencapai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
Etih Hartati
Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional Bandung disampaikan
dalam Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar ITENAS (30 November 2023)
Topik orasi ilmiah ini ditentukan berdasarkan road map dan hasil penelitian
saya terkait dengan pengolahan limbah cair dan potensi pemulihan sumber daya
dari hasil pengolahan limbah cair sehingga meminimalkan dampak lingkungan
dan mendorong pendekatan pengelolaan sampah limbah cair berkelanjutan. Hal
ini selaras dengan upaya untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan
yang berkelanjutan khususnya target 6.3.
1. Pendahuluan
Limbah cair limbah merupakan isu kritis yang membutuhkan penanganan
serius untuk menjaga kesehatan lingkungan dan manusia. Peningkatan aktivitas
industri, dan pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan volume
dan kompleksitas limbah cair yang dihasilkan. Limbah cair tersebut dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan sehingga menyebabkan penularan
penyakit dan mempengaruhi kesehatan manusia. Oleh karena itu, pengelolaan
limbah cair menjadi suatu keharusan untuk melindungi lingkungan.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengatasi isu limbah cair di Indonesia
sebagai upaya untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)
yang memberikan arah global untuk diikuti oleh setiap negara, termasuk
Indonesia. Salah satunya adalah target 6.3 SDGs yaitu meningkatkan kualitas air
dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan
pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi
air limbah yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang,
serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global.
Komitmen tersebut tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) yang merinci langkah-langkah strategis untuk meningkatkan
pengelolaan dan pengolahan air limbah di tingkat nasional. Hubungan antara
SDGs dan RPJMN menjadi sangat relevan, karena kedua kerangka kerja tersebut
saling mendukung dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Limbah cair merupakan sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair (PerMen LHK No P68 tahun 2016).