Page 56 - iMagzEd05_2019
P. 56

ke seluruh penjuru bumi dan mengobservasi berbagai              Bush, tidak melakukan aksi apapun untuk mengatasi krisis
perubahan yang terjadi di alam. Berawal di Alaska, penulis      perubahan iklim. Merupakan pertanda yang buruk bagi
berdiskusi dengan peneliti tentang pencairan permafrost dan     keberlangsungan bumi ini.
kondisi ini dijadikan indikator perubahan temperatur global.
Penulis juga melakukan perjalanan ke Swiss Camp yang            Business as usual dalam perubahan iklim atau pemanasan
merupakan pusat penelitian dengan fokus pengeboran lapisan      global dijelaskan di buku sebagai kondisi ketika hanya sedikit
es di Greenland untuk mempelajari iklim pada masa lampau.       atau tidak ada sama sekali upaya dari negara-negara di dunia
Selanjutnya, ke Kosta Rica mengunjungi hutan Monteverde         untuk melimitasi masuknya CO2 ke atmosfer. Sejak buku ini
untuk mengumpulkan data dari para peneliti.                     dipublikasi memang tidak banyak hal yang berubah terkait
                                                                dengan terus meningkatnya konsentrasi CO2 ke atmosfer,
Tanda-tanda perubahan pada spesies hewan dan perilaku           business as usual. Negara-negara di dunia masih mengkonsumsi
manusia diceritakan secara detil dan hasilnya menunjukkan       bahan bakar minyak bumi dan belum ada kebijakan yang diakui
akan datangnya perubahan besar di bumi ini. Contohnya:          oleh semua negara di dunia untuk menekan masuknya CO2 ke
berdasarkan data populasi kupu-kupu di Inggris, kupu-kupu       atmosfer. Meskipun beberapa tahun ke belakang ini, komunitas
terus bergerak ke arah utara dengan kecepatan 50 km setiap      internasional mulai berkomitmen untuk melakukan aksi untuk
tahunnya. Nyamuk pun bermutasi di Amerika sehingga mereka       mengatasi perubahan iklim, yaitu salah satunya komitmen
mampu menunda perkembangannya sampai lingkungan                 mengurangi emisi CO2 ke atmosfer melalui penggunaan
sekitarnya sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Demikian      berbagai energi terbarukan (energi angin dan matahari).
juga dengan kodok berwarna oranye dari hutan Monteverde di      Selain itu, implementasi berbagai kebijakan, seperti skema
Kosta Rika yang hampir punah. Perilaku manusia pun berubah,     perdagangan emisi CO2 (emission-trading) dan pemberian
seperti banyak keluarga-keluarga di Belanda yang pindah dan     harga pada polusi karbon (carbon pricing). Kondisi ini
tinggal ke rumah apung (rumah di atas air).                     menjadikan business as usual menjadi usang.

Hasil observasi jangka panjang para peneliti menunjukkan telah  Buku ini mempresentasikan berbagai argumen tentang
terjadi perubahan iklim yang cepat di bumi dan mengakibatkan    perubahan iklim secara menarik dan meyakinkan, dibuat
perubahan perilaku dan struktur hewan, serta perilaku manusia.  berdasarkan sumber dari penelitian atau keilmuan tentang
Lebih ekstrim, adanya spesies hewan dan tumbuhan, serta         perubahan iklim terkini pada saat itu. Buku ini juga memberikan
peradaban manusia yang punah. Beberapa contoh peradaban         penjelasan dengan detil tentang apa yang bisa dilakukan
manusia pada masa lampau yang mengalami kerusakan               untuk mengurangi atau mengantisipasi perubahan yang
dan punah akibat perubahan iklim dibahas dalam buku ini.        terjadi. Bahkan di bab terakhir menawarkan suatu harapan,
Diantaranya adalah peradaban Mayan dari Yucatan, bahkan         bahwa manusia sebagai spesies yang paling berakal dapat
lebih lampau lagi peradaban Akkad yang tinggal di antara        meringankan dampak perubahan iklim yang terjadi ini. (DNH)
Sungai Tigris dan Euphrates.

Saat buku ini dipublikasikan, Amerika sedang berada di
bawah kepresidenan George W. Bush. Salah satu bagian
di buku ini berjudul The Day after Kyoto dan di dalamnya
berisi tentang percakapan antara penulis dengan Sekretaris
Negara Presiden Bush, Paula Dobriansky. Sekretaris Negara
berusaha menjelaskan dan membela kebijakan Presiden Bush
tentang perubahan iklim. Akan tetapi, yang dia lakukan hanya
mengulang-ulang penjelasan yang sama tanpa ada esensi aksi
konkret dalam masa kepresidenan Bush.

Aksi Amerika mengatasi permasalahan perubahan iklim
mengalami degradasi sejak kepresidenan Bush. Pada masa
Presiden Bush, perubahan iklim diakui sebagai permasalahan
dan Amerika ikut menandatangani Konvensi Perubahan Iklim
di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Akan tetapi, realitanya
tidak ada aksi yang dilakukan atau bahkan Amerika menolak
melakukan aksi apapun. Kenyataannya pada masa sekarang,
15 tahun sejak buku ini ditulis, keadaannya semakin parah dan
tidak terkendali. Kepresidenan Trump lebih parah daripada

56 ITENAS MAGAZINE • DESEMBER 2019
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61