Page 43 - IMagz Ed. 06
P. 43
JENDELA LITERASI
THE WORLD WITHOUT US
Judul : The World Without Us
Penulis : Alan Weisman
Penerbit : Thomas Dunne Books/St. Martin’s Press
Tebal : 304 halaman
Terbit : 10 Juli 2007
ISBN : 978-0-312-34729-1
Edisi : Bahasa Inggris
“In the day after humans disappear, nature takes over and immediately begins cleaning house - our houses”. [Alan Weisman]
“Pada hari ketika manusia menghilang dari muka bumi, alam akan mengambil alih dan membersihkan tempat tinggal manusia,
tempat tinggal kita.” - [Alan Weisman]
Buku yang ditulis oleh Alan Weisman lebih dari sepuluh tahun waktu ribuan tahun untuk kembali seperti semula. Akan tetapi,
lalu di tahun 2007 bukanlah karya non-fiksi biasa. Kisah-kisah ada sedikit berita baik, berkurang atau hilangnya spesies laut
yang dituliskan berdasarkan penelusuran dari berbagai jurnal dan darat mungkin dapat kembali seperti semula. Berbagai
ilmiah dengan fokus menjawab pertanyaan apa yang terjadi spesies tersebut beradaptasi dan mulai berkembang biak
ketika umat manusia hilang atau lenyap dari muka bumi. Buku kembali. Namun, itu hanya akan terjadi, jika sebelumnya
ini menjadi kenyataan di masa pandemik Covid-19 saat ini. manusia melindungi kehidupan mahkluk-makhluk tersebut.
Meskipun hilangnya manusia dari bumi berbeda dengan premis
di buku ini. Di masa pandemik Covid-19, manusia diwajibkan Narasi skenario jawaban dari pertanyaan bagaimana jika manusia
untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Anehnya, imajinasi lenyap dari permukaan bumi dituliskan dengan melihat dampak
atas respon dari alam dan lingkungan, serta makhluk lainnya, yang akan terjadi pada bumi, termasuk alam dan lingkungan,
selain manusia, mirip dengan yang dinarasikan dalam buku serta infrastruktur nantinya. Penulis meminta pembaca untuk
ini. Di masa pandemik diberitakan alam dan makhluk lainnya membayangkan bumi yang sekarang ditinggali tanpa manusia
mengambil alih kekuasaannya dari manusia, di antaranya turun di dalamnya. Bagaimana dampaknya secara bertahap pada
gunungnya babi hutan di sekitar Barcelona, berjalan-jalannya bumi ini. Di dalam narasinya, penulis menjelaskan bagaimana
Rusa Sika di sekitar Stasiun Metro Nara, Jepang, serta rusa infrastruktur yang ada akan runtuh dan akhirnya menghilang,
berlari-lari melalui Dehradun, ibukota negara bagian utara karena tidak adanya manusia sebagai caretaker. Pada saatnya
Uttarakhand, di India. Selain itu, kualitas udara pun mengalami reruntuhan atau sisa peradaban manusia tersebut menjadi
peningkatan secara perlahan, yaitu penurunan besar polusi fosil, maka fosil tersebut berupa pipa-pipa tembaga dan kabel,
udara secara khusus gas nitrogen dioksida, yaitu gas buangan gedung arsitektur tua, patung perunggu, dan bahkan barang-
yang berasal dari aktivitas industri dan transportasi. Gambaran barang plastik yang hanya bisa hancur setelah ribuan tahun.
kondisi ini mirip dengan beberapa skenario kemungkinan saat Artefak buatan manusia tersebut merupakan warisan terakhir
manusia lenyap dari permukaan bumi dalam buku ini. manusia kepada semesta. Sementara, alam dan lingkungan
akan berdapatasi dengan kondisi baru, yang mungkin kembali
Buku ini menarasikan berbagai skenario tentang hari ketika pada keadaan asli sebelum adanya manusia.
manusia lenyap dari permukaan bumi, dengan berdasarkan
berbagai referensi jurnal ilmiah. Premis awal buku ini adalah Selanjutnya, penulis melakukan perjalanan ke masa lampau,
menghilangnya umat manusia dari muka bumi dan penulis melihat alam dan lingkungan sebelum dipengaruhi oleh
mengestimasi hal-hal yang akan terjadi di bumi ini tanpa manusia, masa lalu dalam sejarah manusia. Dia berspekulasi
adanya manusia. Menurut perkiraannya, sebagian besar berdasarkan fakta bahwa hewan-hewan besar di Amerika Utara
sampah hasil kegiatan manusia akan membusuk dan hancur, kuno mati, karena dampak manusia. Fakta yang dimaksud
serta akan banyak kerusakan alam dan lingkungan yang butuh adalah teori Blitzkrieg/overkill, dimana manusia berburu secara
43