Page 42 - IMagz Ed. 06
P. 42
daring. Ini memang dilakukan dengan wadah seperti ini,
kalau yang sudah menerapkan ya tidak terlalu kendala,
hanya mungkin kendalanya di mahasiswa, yaitu kuota. Ini
menjadi salah satu yang diributkan juga oleh perguruan
tinggi lain, hari ini Itenas sedang libur, tapi ke depannya,
sistem pembelajaran tetap harus berjalan. Itu dari segi
akademik.
Yang kedua adalah kenyamanan di kampus jadi seperti
aturan merokok. Pada dasarnya tidak boleh merokok di
mana pun tapi memang kita juga harus sadari kalau yang
merokok masih ada. Kalau kita menerapkan kampus yang
sama sekali bebas rokok, saya tidak ingin juga orang yang Menyambut para warga Itenas (dosen, dosen luar biasa, dan seluruh
karyawan) pada saat halal bihalal jarak jauh [FIA]
merokok, mahasiswa atau dosen berjajar di pinggir jalan,
kan malah jadi jelek juga dan tidak benar, jadi Itenas masih
menyediakan tiga lokasi untuk dosen, karyawan, dan
mahasiswa yang merokok, sudah siap lokasinya kita siapkan
lebih manusiawi jadi ada asbaknya gitu, semoga ketika
sudah masuk sudah siap tinggal going-in.
Kemudian untuk keamanan kita sudah outsourcing, jadi
memang harus diakui bahwa Itenas tidak hanya membina
dosen, tetapi juga membina yang non-dosen, nah yang
non-dosen ini harus lihat juga Itenas tidak mampu untuk
membina di tim satpam, jadi biarkanlah satpam itu
outsourcing. Yang selama ini tidak terbina dengan baik
menjadi lebih baik, jadi nanti kita bisa fokus membina dosen
Menyerahkan bantuan paket sembako kepada mahasiswa di tengah masa
dan tendik. Diharapkan dengan kita outsourcing akan lebih PSBB dan pandemi [BWM]
tertib, begitupun dengan perparkiran semoga dengan
libur ini akan menjadi lebih tertib. Jadi memang untuk di
tahun pertama untuk keamanan dan kenyamanan itu juga
menjadi target pembenahan untuk di tahun pertama. Tapi
ini memang berjalan lebih lambat ya dengan kondisi ini,
karena saya pada saat diangkat dihadapkan juga dengan
perubahan struktur organisasi pejabat yang diangkat
yang tadinya ingin dikasih pembekalan, bagaimana mau
pembekalan kalau seperti ini, tapi ya harus jalan terus.”
Adakah pesan dan kesan dari Ibu Linda?
“Ya kalau kita bekerja niatkan dengan ibadah supaya, kalau
sudah ibadah itu artinya kita tidak hanya berpikir duniawi
tapi dampaknya juga jadi amal jariyah, itu supaya tidak
menjadi beban.”
Sesi konferensi pers daring bersama Gubernur Jawa Barat dan beberapa
Perguruan Tinggi di Jawa Barat terkait kesiapan Perguruan Tinggi
Selama wawancara, gaya Bu Linda yang khas dan to the menghadapi pandemi Covid-19 [DM]
point meliputi waktu kami. Bu Linda memang terlihat
sebagai sosok yang sigap bekerja cepat dan tegas, namun menjadi lebih besar dan maju. Tentunya hal tersebut tidak
selama kami bersama, tawa dan senyum ramahnya juga bisa dikerjakan oleh satu orang saja, kita semua sebagai
tidak lepas dari sosok beliau. Saat ini beliau dihadapkan keluarga besar Itenas dapat memberi kekuatan dan
pada tantangan-tantangan besar, tidak semua orang dapat bantuan. Seperti kata pepatah sederhana : “We’re all in this
mengatasi hal tersebut, namun besar harapan kami bahwa together, together we can do anything”. [Khusus/IM]
Rektor baru Itenas ini akan membawa kampus kita semua
42 ITENAS MAGAZINE • AGUSTUS 2020