Page 61 - Itenas Magazine Des-2021
P. 61
Kabupaten Sukabumi, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu. masyarakat layak dan aman untuk diminum.
Iwan menambahkan lagi bahwa tidak hanya dosen yang terlibat Iwan menambahkan bahwa dalam empat bulan pendampingan
dalam training dan pendampingan ini, tetapi juga melibatkan yang dilakukan adalah pendampingan dalam penyusunan
mahasiswa dan alumni Prodi Teknik Lingkungan. dokumen serta implementasi di lapangan. Tidak cukup hanya
membuat dokumen tapi juga langsung diterapkan.
Menurut Iwan dengan melibatkan mahasiswa dan alumni berarti
juga membantu kesuksesan program Merdeka Belajar Kampus “Kami bantu juga PDAM membuat dokumen dan langsung
Merdeka (MBKM). diterapkan di sistem mereka. Alhamdulillah saat ini kegiatan
sudah mendekati selesai”, ujar Iwan.
Pendampingan ini dilakukan selama empat bulan yang dimulai
sejak akhir bulan Juni 2021. Di lapangan, Itenas melalui timnya tersebut membantu PDAM
dari hulu sampai hilir. Pengecekan di lapangan dari mulai
Iwan kemudian menjelaskan bagaimana tim dosen, mahasiswa, sistem sumber atau intake, pengolahan atau Water Treatment
dan alumni Prodi Teknik Lingkungan Itenas melakukan Plant (WTP) dan distribusi di pelanggan.
pendampingan.
Hal ini juga meliputi penentuan dan pengecekan sumber air,
“Tim dosen tersebut rutin datang ke PDAM yang terpilih untuk cara mengambil air dari sumbernya, kuantitas, kebersihannya,
melakukan pendampingan, dimana terdapat satu perwakilan tim sumber pencemar, konstruksi bangunan di sumber air tersebut.
yang ditempatkan di lokasi PDAM terpilih selama empat bulan Termasuk juga di dalamnya sistem transmisi, bagaimana air
penuh” jelas Iwan. dialirkan dari sumber ke pengolahan airnya, kemungkinan
kebocoran, dan perawatannya.
Iwan menambahkan bahwa tujuan pendampingan tersebut untuk
menyusun suatu dokumen yaitu RPAM (Rencana Pengamanan Sistem pengolahan air water treatment plant tergantung dari air
Air Minum). Dokumen ini diadopsi dari dokumen internasional baku yang diambil, jika bagus, maka tidak banyak pengolahan,
dari WHO yaitu Water Safety Plan (WSP). Dengan WSP atau tapi jika kurang bagus maka pengolahannya cukup banyak,
RPAM ini nantinya PDAM diharapkan memberikan air minum karena unit-unitnya banyak.
yang layak untuk masyarakat. Dari sisi kuantitas harus baik dapat
mengalirkan setiap 24 jam, juga terutama kualitas sampai ke Kemudian dari water treatment plant ke konsumen ada juga
61