Page 43 - IMagz Ed. 02
P. 43
A Short Trip to the GLOKALITAS ITENAS
Netherlands
the First Week.
Setelah cukup beristirahat dari berbagai aktivitas pada hari sebelumnya,
hari berikutnya saya tidak tahan untuk pergi keluar di pagi hari dan
berlari di sekitar hotel menikmati segar dan bersihnya udara Nijmegen,
meskipun tentunya dingin. Saat lari pagi, temperatur udara sekitar 6-70°
C. Usai berlari, saya kemudian dijamu breakfast ala B&B, by the way
tempat saya menginap bukanlah hotel namun dinamakan B&B. Sebuah
model yang umum di Belanda. Fasilitas yang diberikan mungkin setara
dengan hotel bintang 3, dengan sedikit ke khas-an dari sisi breakfast.
Apabila di hotel kita disuguhi makanan prasmanan tanpa interaksi
dengan pengelola hotel, konsep B&B ini menawarkan breakfast ala
Belanda dengan atensi penuh dari pengelola B&B. Akomodasi yang saya
tempati bernama B&B Burgerlust yang beralamat di Stijn Buysstraat
13, Nijmegen. Ketika saya mendarat di Schiphol, contact person dari
Radboud University menawarkan taxi dari Nijmegen Station ke tempat
menginap, namun karena setelah saya cek sangat dekat dari stasiun,
maka saya putuskan untuk berjalan saja. Waktu yang saya habiskan
sekitar 10 menit dari stasiun ke penginapan. Tentunya apabila perjalanan
ditempuh tanpa mendorong luggage, tempat penginapan bisa dicapai
dengan lebih cepat. Jadi setelah saya putuskan untuk jogging di pagi
pertama di Belanda, kemudian saya mendapatkan kesempatan pertama
breakfast model B&B. Seperti saya singgung sebelumnya, breakfast
model B&B ini memungkinkan adanya interaksi antara pengelola B&B
dan tamu-nya. Kebetulan pengelola B&B Burgerlust ini merangkap juga
sebagai owner. Jadi owner ini yang menyiapkan sarapan khusus untuk
tiap tamu-nya secara personal.
Tiap tamu mendapat meja, dan breakfast disiapkan untuk tiap meja. Persiapan breakfast dilakukan di dapur,
yang juga sekaligus tempat makan dengan beberapa meja. Untuk tiap meja, yang berarti untuk tiap tamu, di
pagi pertama saya tinggal owner menyiapkan sereal dan susu, kopi dadakan lengkap dan teh, keju Belanda
dan daging-dagingan, buah-buahan lengkap (nectarin, blueberry, pear, jeruk, apel), telur dadar dadakan, dan
roti berbagai jenis (lengkap dengan berbagai jenis selai) dan terakhir beberapa jenis biskuit. Tentunya saya
tidak bisa menyelesaikan semua tugas breakfast ini. Kalau saya habiskan, rasanya sayang manfaat jogging
mungkin langsung hilang dengan asupan kalori yang terlalu berlimpah. Yang berhasil saya habiskan: pear dan
apel, keju (tentu saja di hari pertama saya tidak melewatkan keju Belanda yang terkenal itu), sereal dan susu,
telur dadar, kopi dan dua buah roti dengan berbagai selai. Sambil menikmati breakfast, saya dan owner sambil
juga mengobrol banyak tentang berbagai hal, tentunya juga obrolan yang menarik di pagi pertama ini adalah
tempat-tempat spesial di Kota Nijmegen. Usai breakfast selama kurang lebih 30’, saya lalu bertemu dengan
salah seorang course coordinator dimana saya diminta untuk memberikan kuliah dan membimbing mahasiswa,
untuk memfinalisasi teknis penyampaian materi keesokan hari, yakni hari pertama kuliah.
43