Page 44 - IMagz Ed. 02
P. 44
Perkuliahan di Belanda, umumnya, menggunakan
sistem blok. Artinya, satu mata kuliah (course)
dilaksanakan dalam satu blok tertentu, tidak
dilaksanakan selama satu semester. Dalam satu
blok perkuliahan, terdapat beberapa course yang
bisa diambil mahasiswa. Course yang saya akan
terlibat berjudul Urban Innovation Space (UIS), untuk
mahasiswa S2. Untuk tahun ini, sebanyak 44 mahasiswa
terlibat dalam course UIS. Dalam course ini, mahasiswa
akan dibagi ke dalam kelompok berjumlah 4-5 orang.
Sehingga, dengan jumlah 44 orang, mahasiswa
dibagi ke dalam 10 kelompok. Tugas utama course
ini adalah tiap kelompok, di akhir kuliah, diminta
untuk menangani case study yang diberikan dengan
pendekatan berbagai teori yang didapatkan selama
course dan juga dari course yang lain. Untuk tahun ini,
yang juga menjadi alasan saya diundang ke Nijmegen,
case study yang diberikan kepada mahasiswa adalah
terkait dengan Kota Bandung. Untuk lebih fokus
dalam pengerjaan, maka dalam masa persiapan ke
Belanda (ketika masih di Bandung), saya dan course
coordinator memilih 5 Satuan Wilayah Kota (SWK) di
Bandung untuk dibahas dalam kelompok. Sehingga, Akhirnya, hari pertama pun tiba. Course ini dibuka,
untuk 1 SWK dibahas oleh 2 kelompok (karena terdapat sekaligus dimulai dengan paparan pertama oleh
10 kelompok). Masing-masing kelompok, nantinya course coordinator, Prof. Peter Ache, orang Jerman
diharuskan memiliki fokus pembahasan pada satu yang bolak-balik ke Belanda karena menjadi staf
isu utama, tanpa mengesampingkan isu lain di SWK tetap dan pejabat di Department of Spatial Planning,
yang ditangani. Isu-isu yang menjadi perhatian dalam Nijmegen School of Management (Radboud University
course ini adalah terkait dengan Land Development, Nijmegen). Prof Ache memberikan paparan course
Mobility & Transportation dan Water, Climate Change UIS, terkait proses pembelajaran, tugas-tugas dan juga
& Sustainability. Terkait dengan SWK untuk case beberapa housekeeping issues. Usai paparan Prof
study, yakni: Bojonegara, Tegallega, Cibeunying, Ache, maka tibalah giliran saya untuk menyampaikan
Ujungberung, dan Gedebage. case study Kota Bandung dalam dua sesi di hari
pertama ini. Pada sesi pertama, yang berlangsung
kurang lebih 2 jam perkuliahan, saya menyampaikan
informasi dasar Indonesia, Jawa Barat dan Kota
Bandung, meliputi kondisi geografis, penduduk,
serta informasi dasar lainnya, termasuk di dalamnya
terkait dengan perencanaan wilayah nasional, Jawa
Barat dan Kota Bandung, yang menjadi pengantar
penjelasan terkait pembagian SWK di Kota Bandung.
Alhamdulillah, sesi pertama ini berjalan lancar dengan
diselingi beberapa pertanyaan di tengah paparan, dan
beberapa pertanyaan di akhir paparan. Selanjutnya di
sesi kedua, saya menguraikan lebih jauh, dilengkapi
berbagai data tentunya, permasalahan umum di
SWK-SWK Kota Bandung, serta permasalahan khas di
tiap SWK.
44 ITENAS MAGAZINE • DESEMBER 2018