Page 23 - IMagz Ed. 03
P. 23
Manfaat yang diharapkan dari implementasi TOD 3. Menciptakan jaringan jalan yang berorientasi
di Bandung, antara lain: pedestrian dan secara langsung berhubungan
dengan lokasi tujuan lokal.
1. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, 4. Menyediakan campuran jenis, segmen, dan tipe
sehingga menurunkan kemacetan, polusi udara, dan permukiman.
emisi gas rumah kaca. 5. Melestarikan ekologi dan menciptakan ruang
2. Menciptakan komunitas pejalan kaki yang terbuka berkualitas tinggi.
mengakomodasi gaya hidup sehat dan aktif. 6. Menjadikan ruang publik sebagai fokus orientasi
3. Peningkatan penumpang transit dan pendapatan lingkungan.
daerah dari tarif angkutan. 7. Mendorong adanya pembangunan yang bersifat
4. Potensi nilai tambah properti yang meningkat dan mengisi dan pembangunan kembali pada area
atau berkelanjutan. transit.
5. Peningkatan akses pekerjaan dan kesempatan
ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Selanjutnya direncanakan Kota Bandung akan
6. Perluasan mobilitas dengan mengurangi memiliki 9 titik lokasi TOD, yaitu : Terminal Ledeng,
ketergantungan pada kendaraan bermotor pribadi, Stasiun KA Bandung, Terminal Leuwipanjang,
sehingga bisa mengurangi biaya transportasi. Kordon, Ujung Berung, Arcamanik, Gedebage,
Terminal Cicaheum dan Martadinata. Masing-masing
Langkah strategis yang disiapkan dalam upaya titik lokasi tersebut bisa merupakan kombinasi dari
untuk mencapai tujuan konsep TOD, yaitu dengan fungsi-fungsi : perumahan, perkantoran, komersial,
memberikan peluang alternatif pengembangan kota, pendidikan, wisata, terminal angkutan umum,
sub-wilayah kota, dan lingkungan ekologis sekitarnya, pertemuan angkutan kota, maupun pertemuan moda
yang dirumuskan berdasarkan 7 prinsip dasar urban kereta api. Implementasi konsep TOD sebagai salah
design dalam konsep TOD, yaitu: satu solusi untuk mengatasi kemacetan, diharapkan
dapat mewujudkan visi transportasi Kota Bandung,
1. Mengorganisasikan pertumbuhan pada level yaitu “Terwujudnya transportasi Kota Bandung yang
regional menjadi lebih padu dan mendukung fungsi Andal dan Ramah”, dengan semboyan “Bandung
transit. Better Urban Mobility 2031 (Bandung Lancar 2031)”.
2. Menempatkan fungsi komersial, permukiman, “Andal” berarti dapat diandalkan dalam mendukung
pekerjaan, dan fungsi umum dalam jangkauan berjalan aktivitas warga, sedangkan “Ramah” berarti ramah
kaki yang langsung menghubungkan perjalanan. bagi warga dan lingkungan.
BACAAN LANJUTAN
Anonim. 2013. Bandung Urban Mobility Project. Bandung: Dinas Perhubungan.
Brodjonegoro, B. 2018. Bappenas Mengharuskan Konsep TOD Utamakan Kelas Menengah Kebawah. [cited 2018 Juli. 25].
Available from: URL: http:/www.properti.bisnis.com.
Carlton, I. 2007. Histories of Transit Oriented Development : Perspective on the Develoment of TOD Concept. Working Paper
Institute of Urban and Regional Development University of California, Berkeley. 2009-02 : 1.
Delaranto, V.B. 2018. “Analisis Keberhasilan Pengembangan Proyek Properti Komersial Bangunan Campuran, Studi Kasus
Pada Perusahaan Pengembang Properti Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia” (tesis). Denpasar: Universitas Udayana.
Satriagung, E. 2016. Properti Menggerakan Ekonomi. [cited 2016 Maret. 20]. Available from: URL: http:/www.kanalsatu.com.
Sumantri, I. 2011. “Factoring Dalam Pembelian Properti Dengan Sistem Pre-Project Selling” (tesis). Jakarta: Universitas
Indonesia.
Van der Schaar, R.M.A. 2015. Analisis Pasar Properti Indonesia : Overview dan Kepemilikan Asing. [cited 2017 Jun. 19). Availabe
from: URL: http:/www.indonesia-investment.com.
23