Page 19 - IMagz Ed. 03
P. 19

MENYAPA INDONESIA









                                                                                TRANSIT



                                                                           ORIENTED




                                                          DEVELOPMENT





                                       Sekilas Perkembangan Properti


                                                                                   di Indonesia



                                         Oleh : Vava Bensa Delaranto, S.T., M.T.

                                         Alumni Arsitektur Itenas angkatan 1990








            Sektor  properti  menjadi  salah  satu  indikator   (mangkrak)  karena  kurangnya pendanaan  atau
            pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2016.   bermasalah dalam perizinan.
            Sektor ini sempat berkontribusi sampai dengan 9,4%   Di  Indonesia, permintaan  pasar  properti itu  sendiri
            terhadap Produk Domestik Bruto nasional (Satriagung,   dipengaruhi  oleh  pertumbuhan  ekonomi,  komposisi
            2017).  Pada  praktiknya,  sektor  properti  merupakan   demografi  masing-masing  daerah,  dan  suku  bunga
            bidang yang dinamis dan melibatkan banyak disiplin   Bank  Indonesia  (Van  der  Schaar, 2015).  Di  sisi  lain,
            ilmu di semua tahapan  project development, sejak   keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah tetap
            dari tahap Initiating, Planning, Execution, Operation,   menjadi isu yang paling mendasar di perkotaan,
            hingga  Maintenance, yang biasa disebut dengan      selain isu-isu lainnya seperti keterbatasan sumber
            Project Life Cycle. Evaluasi terhadap produk properti,   daya, peraturan, tata nilai perkotaan, urbanisasi,
            harga jual, strategi promosi, penentuan lokasi, sumber   ketersediaan prasarana dasar, dan jumlah penduduk
            daya, proses (aktivitas bisnis), dan bukti fisik (kantor   yang besar (Sumantri, 2011). Perkembangan sektor
            dan image perusahaan), dilakukan sepanjang waktu.   properti pada akhirnya berdampak langsung terhadap
            Hal  ini  termasuk  bagaimana  menganalisis  kekuatan,   munculnya bermacam konsep alternatif baru dalam
            kelemahan, peluang dan ancaman terhadap internal    rangka menyiasati perkembangan wilayah perkotaan.
            pengembang  properti,  kompetitor, maupun relung    Untuk skala kota, selain konsep properti  mixed-use
            pasar. Sudah tentu kegiatan ini bertujuan agar produk   building dan  superblock, dalam beberapa tahun
            properti  yang  ditawarkan  tepat  sasaran,  sehingga   terakhir pemerintah dan pengembang properti mulai
            pengembang properti tidak mengalami kerugian        menawarkan  konsep  Transit  Oriented Development
            akibat  produk  properti  yang  tidak  laku,  mendapat   (TOD).
            resistensi dari lingkungan sekitar, gagal dibangun







                                                                                                              19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24