Page 15 - IMagz Ed. 03
P. 15
Alumni Itenas
Berani Tampil
Gasiknas dibuat dalam empat model berdasarkan baik dari para alumni ini pun diterima dengan tangan
kapasitas pengolahan. Gasiknas 1 adalah model terbuka oleh pihak institut, karena bila masyarakat
paling kecil untuk skala rumah tangga, dan Gasiknas mengenal Gasiknas maka masyarakat juga akan
4 adalah model terbesar dengan kemampuan mengenal Institut Teknologi Nasional.
pengolahan berskala besar seperti di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Dari tiga alat yang Gasiknas adalah buah karya pertama IA Itenas, dengan
dikembangkan, Gasiknas mampu mengolah sampah ide original dari alumni Itenas. Akan tetapi di luar
tanpa melalui proses pemilahan. Ibrahim, salah Gasiknas masih banyak ide yang akan bermunculan
seorang peneliti IA Itenas, menjelaskan bahwa salah dari alumni Itenas, yang diperkirakan berjumlah
satu dari banyaknya keunggulan Gasiknas yang harus 18.000 orang. Sebagaimana disampaikan Ketua IA-
digarisbawahi adalah proses pengolahan sampah tidak Itenas, dengan kemunculan produk ini diharapkan
menghasilkan gas buang dioksin atau racun. “Proses semua alumni berpartisipasi dalam mengembangkan
pembentukan dioksin terjadi karena ada pembakaran dan ikut berpartisipasi dalam mengelola Ikatan Alumni
dengan udara, sedangkan dengan Gasiknas, proses ini dengan baik. Harapan lebih jauh dari kegiatan ini
pembakaran tidak bersentuhan dengan udara. Proses adalah agar lebih banyak karya dan ide baru dapat
pengolahan dengan sistem pengarangan, yaitu sistem dihasilkan oleh para alumni. Perbedaan latar belakang
pembakaran tidak sempurna dengan asupan oksigen (jurusan) akan memberikan nilai tambah yang lebih
yang terbatas dalam ruangan tertutup,bila sampah banyak dari masukan-masukan para alumni, dan
sudah menjadi karbon/arang api akan mati dengan akan memberikan keunggulan yang lebih baik pada
sendirinya,” tuturnya. setiap rancangannya. Kegiatan berbagi ide dan
merealisasikannya bersama secara tidak langsung
Sebelum Gasiknas diperkenalkan pada masyarakat, akan memperkuat silaturahim antaralumni, sebuah
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terlebih dahulu kebanggaan tersendiri bagi IA-Itenas.
mengetahui keberadaan ide Gasiknas. Walikota
Bandung, Oded M. Danial, berkenan untuk Gasiknas telah diikutsertakan dalam berbagai
menjajaki teknologi baru pengolahan sampah kegiatan di Jawa Barat, diantaranya Expo Citarum
dari IA-Itenas ini dan mengundang Alumni Itenas Harum 2019, dengan tujuan untuk mempromosikan
untuk mempresentasikan Gasiknas di Kantor produk Gasiknas. Produk Gasiknas ini dapat
Pemkot Bandung. Dalam forum ini, Walikota digunakan sebagai momentum bagi para alumni dan
Bandung telah memberi arahan kepada Direktur mahasiswa untuk dapat mengembangkan kreativitas,
Utama PD. Kebersihan dan Dinas Lingkungan sehingga dapat mengembangkan dan menghasilkan
Hidup dan Kebersihan (DLHK) kota Bandung untuk karya yang membanggakan, bernilai dan bermanfaat
menindaklanjuti penelitian dari IA-Itenas tersebut. bagi masyarakat. Ketua IA-Itenas, berharap
semakin banyak alumni terlibat dalam kegiatan ini,
Itenas mengapresiasi kegiatan alumni ini, dan Wakil sehingga dapat diprediksi hal apalagi yang dapat
Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Dewi dikembangkan. Semoga alumni Itenas selalu ada
Kania Sari, Ir., M.T. Pun mengundang para perancang dan berkembang serta bermanfaat bagi Masyarakat
Gasiknas IA-Itenas. Pada pertemuan ini IA-Itenas Indonesia! [Alifia/BhaktiIM]
mengungkapkan misi pengembangan Gasiknas. Niat
15