Page 18 - iMagzEd05_2019
P. 18
MENYAPA INDONESIA
Pengujian kinerja robot dilaksanakan di Kampus Itenas, baik Gambar 1. Mobile robot menggunakan roda dengan prinsip rantai tank
di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro, maupun
di halaman parkir dan bahkan di basement gudang Itenas. Survey Yogyakarta
Pengujian pada malam hari sering dipilih oleh tim karena
beberapa sensor bekerja lebih baik di waktu malam. Selain itu, Untuk menguji performa robot di area nyata pasca bencana,
pengkondisian area uji lebih mungkin di malam hari, seperti tim memutuskan untuk melakukan survey di Yogyakarta. Daerah
simulasi reruntuhan di gudang basement Itenas, dan halaman Istimewa ini dipilih karena dalam lokasi yang berdekatan,
parkir yang steril dari kendaraan. beberapa tipe kontur tanah bisa diujikan, sehingga menghemat
waktu dan dana. Survey dilaksanakan dari tanggal 2 hingga 4
Selain hal teknis, masalah administrasi pun harus diperhatikan Agustus 2019.
bagi tim sebagai pertanggungjawaban pendanaan. Logbook
harus merekam setiap pengerjaan dan diskusi dengan dosen Pengujian dimulai di area Gunung Kidul dengan berbagai
pendamping, sesuai dengan format yang diminta Belmawa tipe pantai. Kemudian robot diujicobakan di Gunung Merapi.
Ristekdikti. Nota-nota pembelian pun harus sesuai dengan Pada pengujian di kedua lokasi ini, robot berhasil menjelajahi
waktu pengerjaan yang diminta Belmawa Ristekdikti, yaitu kontur-kontur yang ada. Namun pada uji coba terakhir yang
antara Maret hingga Agustus 2019. Laporan kemajuan juga dilakukan di Gumuk Pasir dan Pantai Parangkusumo, robot
harus dikerjakan sesuai dengan format. Kesemuanya lalu cukup mengalami kesulitan untuk bernavigasi. Kedua lokasi
diunggah ke situs Simbelmawa Ristekdikti sebelum dilakukan terakhir yang berdekatan ini memiliki tipe kontur tanah yang
monitoring dan evaluasi (monev) di tempat-tempat yang mirip, yaitu pasir pantai. Meski tipe pasirnya makin menghitam
ditunjuk. saat mendekati bibir pantai disertai campuran air laut, saat
bernavigasi robot cenderung menggali pasir. Dari sinilah
Monev PKM baru diketahui bahwa tipe roda sedemikian pasti mengalami
masalah saat berjalan di pasir.
Untuk tim-tim Itenas, monitoring dan evaluasi dilaksanakan di
Kampus ITB Tamansari pada bulan Juni 2019. Pergi bersama Fitur tambahan robot, yakni robot harus berjalan kembali ke
Tim Teknik Kimia dan didampingi staf Biro Kemahasiswaan posko bencana saat kapasitas baterai mencapai level tertentu,
dari Itenas, Tim Ihsan ternyata mendapat giliran pertama untuk berhasil diimplementasikan dan diujikan saat survey di
presentasi dan tanya jawab dengan tim penilai, kemudian Yogyakarta ini. Tentu saja fitur-fitur lainnya, seperti pengiriman
diikuti oleh tim dari Teknik Kimia Itenas. informasi koordinat keberadaan potensi korban bencana,
pendeteksian potensi korban bencana, serta kemampuan
Pertanyaan tim penilai lengkap, dari masalah administrasi navigasi, juga berhasil diujikan, meski hasil yang diperoleh saat
hingga kinerja sistem yang dibuat. Beberapa pertanyaan sulit bernavigasi di pasir tidak seperti yang diharapkan. Dari hasil ini,
dilempar oleh tim penilai untuk mengkonfirmasi kelayakan evaluasi dilakukan untuk pengembangan implementasi robot
kemajuan pengerjaan sistem. Meski tidak ada masalah untuk bencana pada masa mendatang. Selain masalah roda, ternyata
hal administrasi, tetapi pertanyaan-pertanyaan tentang sistem keakuratan pembacaan koordinat lokasi perlu ditingkatkan,
membuat Tim Ihsan semakin pesimis bisa lolos ke PIMNAS.
Tidak ada niatan untuk maju ke PIMNAS sebelumnya, karena
berbagai hal seperti bentroknya jadwal pengerjaan Pra-PIMNAS
dengan penyelesaian Tugas Akhir dan yudisium Ihsan sebagai
ketua tim, juga berbagai kesibukan para anggota mulai dari
persiapan Ujian Akhir Semester Pendek dan kegiatan lainnya,
tetapi sempat terbersit keinginan untuk membawa nama Itenas
di ajang tersebut.
Pada monev ini, tim mengemukakan rencana pengerjaan di
sisa waktu yang tersedia. Terdapat fitur tambahan yang akan
ditanamkan pada robot. Jika daya baterai telah mendekati batas
pemakaian tertentu, robot akan kembali ke posko bencana
secara otomatis, sehingga robot tidak akan terbengkalai begitu
saja di area pasca bencana. Sekembalinya ke posko bencana,
daya robot bisa diisikan kembali.
18 ITENAS MAGAZINE • DESEMBER 2019