Page 20 - iMagzEd05_2019
P. 20
MENYAPA INDONESIA Setelah sarapan pagi, Rabu 28 Agustus 2019 semua tim
dijemput pukul 06.30 WITA dari hotel menuju Gedung
Gambar 3. Survey didampingi dosen pembimbing di Yogyakarta Widyasabha Universitas Udayana untuk loading produk PKM
hingga pukul 08.00 WITA. Pukul 08.00-09.00 WITA area
terlihat betapa penting dan seriusnya perguruan tinggi lain tersebut disterilkan untuk penilaian. Kemudian tim terbagi dua,
dalam memandang ajang PIMNAS, antrian registrasi cukup Septoni tetap berada di Gedung Widyasabha ditemani Arbi
panjang. Setelah makan siang, tim terbagi dua. Septoni menuju untuk penilaian poster, sementara itu Ihsan menuju ICC untuk
Gedung Widyasabha Universitas Udayana diantar oleh Imam menghadiri Studium Generale bersama dosen pendamping.
menggunakan motor untuk memasang poster, sedangkan
Ihsan, Arbi dan dosen pendamping menuju Areal Kelas Saat penilaian poster, tim juri berkeliling ke booth setiap tim dan
Internasional untuk melakukan dry run PPT menggunakan jasa melakukan tanya jawab. Tim PKM Itenas yang diwakili Septoni
kendaraan online. Ternyata terdapat masalah dry run PPT, video pada penilaian penyajian poster dan produk mendapatkan
dan animasi tidak dapat diputar. Oleh karena itu, sebagian berbagai pertanyaan dari tiga anggota dewan juri, yaitu Dr.
tim ini kembali ke Gedung Udayana ICC untuk mengecek file Sultan, Dr. Slamet, dan Prof. Sundani. Seluruh pertanyaan
terkait. setiap juri yang mengunjungi booth Tim Itenas sangatlah detil
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Menjelang pukul 15.00 WITA, Ihsan dan Arbi kembali
melakukan dry run PPT di Areal Kelas Internasional, Septoni Juri pertama yang mengunjungi booth Tim Itenas adalah Dr.
masih memasang poster dan perlengkapannya, sedangkan Slamet, beliau menanyakan latar belakang pembuatan project
dosen pendamping menuju lokasi Acara Pembukaan PIMNAS PKM yang dibuat dan apakah project ini sudah berguna untuk
ke-32 di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park (GWK). Kemudian BASARNAS dalam hal pencarian korban pasca bencana.
tim menyusul ke GWK, Septoni bersiap mengenakan pakaian Septoni menjawab, ”Latar belakang pembuatan project
adat Sunda, berupa baju pangsi dan iket, untuk melakukan PKM tersebut berdasarkan kejadian nyata sulitnya pencarian
parade. Acara Pembukaan PIMNAS ke-32 mengedepankan korban pasca bencana dan timbulnya korban lain seperti Tim
suguhan tari, berupa Tari Pendet dan Sendratari Gadjah Mada. SAR itu sendiri diakibatkan karena kelelahan atau kecelakaan
Acara ini berlangsung hingga malam hari. Peserta kembali ke kerja. Oleh karena itu, project PKM ini dapat membantu
hotel masing-masing sekitar pukul 21.00, namun semua ketua kinerja BASARNAS dalam mencari keberadaan korban pasca
tim diharuskan mengikuti technical meeting di Gedung Widya bencana.”
Padma, Kampus Politeknik Negeri Bali, dan kembali ke hotel
masing-masing sekitar pukul 23.00. Lalu pertanyaan juri yang kedua dilempar oleh Dr. Sultan, beliau
menanyakan latar belakang pemilihan judul (Smart Autonomous
Robot Bencana) dan mengapa sensor yang digunakan untuk
mendeteksi keberadaan korban menggunakan microwave?
Septoni menjawab, “Judul Smart Autonomus Robot Bencana
berdasarkan kemampuan navigasi robot yang pintar, dengan
pergerakan robot benar-benar dilepas secara autonomous,
dan kelebihan lainnya adalah robot tersebut mampu kembali
lagi ke posko Tim SAR dengan sendirinya ketika baterai akan
habis. Karena yang dideteksi merupakan pergerakan kecil
dari anggota tubuh korban di balik reruntuhan, maka sensor
Nama tim Itenas di daftar peserta yang lulus seleksi ke PIMNAS
20 ITENAS MAGAZINE • DESEMBER 2019